SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten Banyumas saat ini tengah fokus untuk melindungi para warga yang berusia lanjut (lansia) serta masyarakat biasa yang memiliki riwayat penyakit berat (komorbid) agar tidak tertular Covid-19.
Berdasarkan data yang dipaparkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, angka kematian yang timbul akibat Covid-19 sebanyak 90 persen karena memiliki Komorbid.
Bupati Banyumas Achmad Husein menjelaskan saat ini sudah ada 19 warga Kabupaten Banyumas meninggal karena terpapar Covid-19.
"Yang terakhir belum lama ini, ada kematian ibu hamil, yang ternyata positif Covid-19. Dia memiliki riwayat penyakit TBC. Namun anaknya selamat karena menjalani operasi cesar sebelum dirinya meninggal," katanya seusai pencanangan Desa Jaga Komorbid (Jabid) di balai Desa Danareja, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Waduh! Nangkep Maling di Klaten, Dua Warga Ini Malah Ditahan
Pemkab Banyumas telah membuat aplikasi khusus untuk mendata para komorbid. Dinamakan Jiwong Jiga atau Siji Wong Siji Jaga (Satu orang satu jaga). Program tersebut merupakan penerapan langsung program Provinsi Jawa Tengah, Jogo Tonggo.
"Ini kan sudah ada di sini (aplikasi gawai), memang akan saya pimpin sendiri. Jadi saya akan pantau, tadi disini kan katanya ada 60 (komorbid), akan saya cek siapa saja. Dan sudah diapain, nanti akan saya kontak terus. Saya akan bikin tim kecil yang bisa menginput dan menganalisia data-data itu," jelasnya.
Program tersebut menurutnya sambil menunggu vaksin yang diperkirakan baru bisa diedarkan pada Bulan Maret tahun 2021. Selain itu dirinya juga menyarankan agar para komorbid menggunakan minyak kayu putih untuk mencegah penularan Covid-19.
"Memang belum ada penelitiannya. Tapi kemarin sudah saya ujicobakan ke santri yang positif. Tidak lama setelah pakai minyak kayu putih, hasilnya alhamdulillah negatif," jelasnya.
Husein memiliki kiat sendiri dalam penggunaan minyak kayu putih sebagai penangkal atau mempercepat penyembuhan. Ia menggunakan tempat minum broiler untuk mencampurkan minyak kayu putih dan air biasa.
Baca Juga: Waduh! Klaster Baru di Solo, 16 Pegawai Kantor Finance Terpapar Covid-19
"Minyak kayu putih saya masukkan di broiler itu ya, airnya kira-kira setengah liter lalu minyak kayu putihnya tiga sendok. Terus di didihkan. Keluar uap kan, nah itu dihirup sampai kerasa nyegrak. Pakai pengatur arus juga. Kalau terlalu keras bisa dikecilkan," terangnya.
Berita Terkait
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Cek Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jateng 2025, Banyak Diskon Bisa Bebas Tunggakan!
-
Sejumlah 14 Ribu Warga Jateng Mudik Gratis! Gubernur Luthfi Lepas Rombongan di Jakarta
-
Viral Video ART Asal Banyumas Dianiaya di Jakarta, Polisi Cek CCTV dan Bakal Panggil Majikan
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan