SuaraJawaTengah.id - Lama tak terdengar, kasus plagiat Rektor Universitas Negeri Semarang, Fathur Rokhman mencuat kembali. Muncul dugaan ada negosiasi antara Rektor Unnes dengan pejabat kementrian soal kasus plagiasi.
Tim Kajian Tim Akademik Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA), Dhia Al Uyun menduga ada negosiasi antara Rektor Unnes dengan pejabat kementrian soal kasus plagiasi.
"Politisasi kampus atas kasus Fathur Rokhman juga tampak dari lambannya kerja Kementrian Pendidikan sejak era M. Nasir hingga periode Nadiem Makarim, kajian Tim Evaluasi Kerja Akademi (EKA) juga diabaikan oleh dua menteri ini," jelasnya kepada awak media, Selasa (26/1/2021).
Menurutnya, pernyataan M. Nasir yang menguntungkan Fathur Rokhman bersifat politis. Untuk itu, lanjutnya, patut diduga sebagai hasil dari negosiasi kekuasaan antara pejabat kampus dan penjabat kementrian.
Baca Juga: Sempat Pusing, Gus Ngali Watucongol Tetap Disuntik Vaksin Covid-19
"Sebagai pengganti M. Nasir, Nadiem Makarim juga belum bertindak proaktif merespon kasus plagiasi Fathur Rokhman," katanya.
Selain itu, pemeriksaan yang dilakukan oleh tim internal Kemenristekdikti, baik yang di bawah Inspektorat Jendral maupun Direktorat Jenderal juga mandek. Hal itu menunjukkan bahwa institusi tersebut menurutnya tak independen.
"Mandeknya pemeriksaan tersebut ada dugaan negosiasi politik mengamankan kepentingan Fathur Rokhman," imbuhnya.
Ketentuan mengenai 35 persen suara menteri dalam menentukan terpilihnya pimpinan perguruan tinggi, menurutnya menjadi salah satu sumber persoalan politisasi di kampus.
"Dengan ketentuan ini, rektor tidak sepenuhnya dapat dikontrol oleh senat perguruan tinggi yang memilihnya karena besarnya kewenangan menteri menetapkan rektor terpilih," katanya.
Baca Juga: PPKM Jilid 1 di Jateng, Ganjar Klaim Keterpakaian Rumah Sakit Turun
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Kemeriahan Festival Durian Jatinom 2025 di Klaten
-
Soroti Masalah Kesehatan Mental, Ganjar Luncurkan Program Teman Cerita
-
Investasi Jateng pada 2024 Capai Rp88,44 triliun, Serap 409.338 orang Tenaga Kerja
-
Mudik Gratis 2025 ke Jateng, Ini Jadwal, Syarat, Ketentuannya
-
Cara Daftar Mudik Gratis Jawa Tengah 2025, Jangan Sampai Kehabisan Kuota!
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tanpa Anggaran Daerah, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Ditanggung APBN
-
BRI Semarang dan PSMTI Jateng Gelar Aksi Donor Darah
-
Waspadai Leptospirosis di Musim Hujan: Gejala dan Tips Pencegahan
-
SDN Klepu 03 Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
-
PSIS vs PSM: Mahesa Jenar Siap Bangkit di Jatidiri, Akhiri Tren Negatif!