SuaraJawaTengah.id - Duet Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan wakilnya Muhamad Jumadi dinilai kalangan DPRD berkinerja baik selama hampir dua tahun memimpin Kota Bahari.
Namun demikian, Konflik Wali Kota Tegal dan Wakilnya yang sedang terjadi bisa membuat kinerja baik itu jadi buruk.
Anggota DPRD Kota Tegal dari Fraksi Partai Gerindra, Sisdiono Ahmad mengatakan, konflik yang sedang terjadi antara wali kota Tegal dan wakilnya akan menimbulkan kinerja yang buruk jika tak segera diakhiri. Sebab tugas wakil wali kota adalah membantu wali kota.
"Hubungan yang buruk apalagi lebih dari seminggu akan mempengaruhi kinerja tentu saja. Kalau kinerjanya buruk, program tidak tercapai yang dirugikan masyarakat Kota Tegal," ujar Sisdiono, Jumat (26/2/2021).
Padahal, kata Sisdiono, kinerja Dedy Yon Supriyono dan Muhamad Jumadi selama hampir dua tahun memimpin Kota Tegal sudah baik.
Hal itu ditunjukkan dari tercapainya sejumlah target program yang dijalankan Pemkot Tegal dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Tiap tahun laporan RPJMD kita bahas di DPRD, dari situ kita melihat bahwa memang kinerjanya bagus. Jadi sekitar 70 persen program kerja sesuai dengan target yang diinginkan. Misalnya peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) tercapai," ujarnya.
Untuk itu, Sisdiono mengatakan Fraksi Partai Gerindra sebagai salah satu partai pengusung Dedy Yon dan Jumadi saat pilkada 2018 lalu sudah mengusulkan ke pimpinan DPRD untuk mengundang Dedy Yon dan Jumadi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD.
Selain untuk meminta penjelasan dari keduanya, Rapat Dengar Pendapat itu juga diharapkan dapat mengakhiri konflik yang sedang terjadi.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Tegal Ngaku Ingin Bertemu Wali Kota, Tapi Belum Direspon
"Kami usulkan agar rapat tersebut digelar terbuka agar masyarakat bisa melihat," ujar Sisdiono.
Selain kinerjanya baik, Sisdiono juga menilai Dedy Yon dan Jumadi selama ini sudah kompak dalam menjalankan pemerintahan.
Kekompakan itu antara lain bisa dilihat dari penampilan dan intensitas keduanya dalam menghadiri acara-acara baik di pemerintahan, DPRD, maupun di masyarakat.
"Kalau hubungan pribadi kami tidak mengamati, tapi yang terlihat selama ini mereka dekat dan kompak. Ketika Dedy Yon rambutnya gondrong wakilnya ikut gondrong, itu kan kompak. Acara-acara juga sering datang berdua," sebutnya.
Menurut Sisdiono, Partai Gerindra akan terus memantau perkembangan dalam menyikapi konflik di antara Dedy Yon dan Jumadi.
"Kami sifatnya pasif, tidak ingin mencampuri karena itu hubungan pribadi mereka, tapi kalau mereka minta pendapat ya kami sampaikan, dan secara kelembagaan kami telah usulkan untuk gelar rapat dengar pendapat terkait hubungan kinerja wali kota dan wakil wali kota," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif