Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 27 Mei 2021 | 12:17 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ikut memantau penyekatan pemudik di Simpang Joglo, Banjarsari, Sabtu (8/5/2021) sore.(Solopos.com/Kurniawan)

SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terus menjadi sorotan publik. Terbaru, beredar suara Gibran yang marah-marah karena dihina tak punya agama. 

Dilansir dari Terkini.id, Kemarahan Gibran terekam dalam bentuk suara percakapan di telepon yang beredar luas di media sosial twitter.  

Dalam percakapan itu, Gibran Rakabuming Raka sedang marah-marah ke orang yang menyebut agamanya tidak jelas.

Rekaman suara telepon WhatsApp itu dibagikan oleh akun @alextham878 pada Kamis, (27/5/2021).

Baca Juga: Klaster Covid-19 Kampung Jokowi Bertambah, Ini Langkah Gibran

“Suara Mas Gibran marah di telepon kepada Rahman yang bilang agamanya gak jelas,” tulis Alextham.

“Setelah tutup telpon, Rahman dijamin gak bisa tidur nyenyak dan makan pun rasanya hambar,” tambahnya.

Di dalam rekaman itu, terdengar dua orang laki-laki yang sedang berbicara melalui sambungan telepon.

“Anda ngatain Wali Kota Solo nggak punya agama maksudnya apa yah? Hm?” kata laki-laki yang disebut-sebut sebagai Gibran.

Laki-laki yang ditanya sempat menjawab terbata-bata, namun belum sempat menyelesaikan, ucapannya dipotong.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Gibran Rakabuming akan Bebaskan Palestina dari Israel?

“Nggak. Ini Ini gini aja. Nggak. Terserah Anda, saya angkat ke kasuskan, yah. Alamat sudah ada pegang, saya cari Anda. Anda tahu berbicara dengan siapa? Hm?” kata laki-laki yang diduga Gibran.

Laki-laki itu memberikan pilihan kepada laki-laki yang dimarahinya untuk minta maaf dan klarifikasi atau dilaporkan ke polisi.

Laki-laki yang diancam akan dipolisikan itu tidak menjawab dan justru membawa ke topik lain.

Ia mengatakan bahwa ia merekomendasikan agar perlakuan-perlakuan diskriminasi soal kerumunan dihilangkan.

“Ei ei.. Masalah kerumunan, silahkan klarifikasi ke kepolisian Surakarta setempat, yah. Anda bisa. Tapi, ini masalah Anda mengatakan tidak punya agama Walikota di Solo. Anda hati-hati! Saya angkat ini. Hah? Saya kerja sama ini sama kota jenenang, hati-hati ini,” kata laki-laki diduga Gibran.

Ia juga menegaskan bahwa ia tidak masalah jika laki-laki itu punya kritik kepada dirinya.

“Tapi jangan Anda mengatakan tidak punya agama, sama aja menghina. Anda tahu, Anda tahu pasalnya itu,” tegasnya.

Ia lalu kembali memberikan pilihan apakah laki-laki itu mau meminta maaf dan klarifikasi atau dilaporkan ke polisi.

Dalam video yang lebih lengkap di kanal YouTube KBN Nusantara, laki-laki itu mengatakan bahwa ia tidak bermaksud menghina.

Adapun laki-laki yang diduga Gibran juga bersikeras bahwa ia menghina sebab telah menyebut Wali Kota Solo tak punya agama yang jelas.

“Anda mau klarifikasi di kantor polisi atau hanya di saya?” katanya.

“Oh gitu. Boleh, Pak. Monggo monggo,” jawab laki-laki yang diduga menghina itu.

“Oke. Siap yah. Berarti Anda menantang seperti itu, yah? Siap,” kata laki-laki diduga Gibran di akhir video.

Adapun video itu dikomentari banyak orang, temasuk mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Ia memperingatkan @alextham878 bahwa laki-laki di rekaman itu belum tentu benar-benar Gibran.

“Sebaiknya caption-nya diperbaiki, belum tentu itu suara Mas Gibran. Jadi masalah kalau ternyata itu bukan Mas Gibran tapi orang lain yang kebetulan suaranya mirip. Thank,” kata Ferdinand.

Beredar suara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka marah besar. [Twitter]

Mendegar suaranya bisa klik di SINI

Bukan suara Gibran

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi video yang viral di media sosial (medsos) tentang percakapan melalui telepon yang memarahi seorang pria. 

Putra sulung Presiden Jokowi ini pun dengan tegas membantah itu adalah suaranya.

"Itu bukan suara saya. Suaranya saja beda, logatnya juga beda," ujar Gibran saat ditemui di Mall Pelayanan Publik (MPP) Solo, Kamis (27/5/2021).

Menurutnya, sosial media (medsos) memang seperti itu harus siap. Ia pun tidak punya waktu untuk mengurusi hal kecil-kecil seperti itu.

"Biarin saja orang berkata apa, yang penting kita bekerja. Saya tidak tahu ngurusi kayak gitu, saya tidak tahu detailnya," ungkap dia.

Load More