"Kalau lagi rame (dulu) bisa lebih dari 5 kali narik. Bisa 7 sampai 10. Kalau sekarang? Yang di luar (kompleks candi) mau narik 2 kali saja sudah berat. Narik 3 kali saja sudah bagus banget," ujar Parsudin.
Tertindas dengan moda transportasi dengan teknologi terbaru
Pengelola andong wisata Borobudur, Puput Setyoko mempertanyakan pilihan menggunakan moda transportasi modern seperti bus dan motor listrik untuk transportasi wisatawan.
Padahal sudah ada moda transportasi yang dikelola warga yang jelas kontribusinya untuk desa di sekitar Candi Borobudur.
Baca Juga: Luhut Tunda Kenaikan Tarif Tiket Candi Borobudur, Ganjar: Itu Bijaksana
"Kenapa malah menggandeng Grab (motor listrik)? Padahal ada andong yang belum punya tempat. Kenapa nggak disiapkan tempat," kata Puput.
Jika alasan menggunakan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon, kuda penarik andong jelas bukan kendaraan berbahan bakar fosil.
Dari segi pelesatarian dan kemanfaatan moda transportasi, andong lebih menonjolkan kesan tradisional dan memberikan keuntungan ekonomi bagi warga Borobudur.
Lalu, seberapa besar Candi Borobudur sebagai kawasan wisata super prioritas, memberikan manfaat bagi warga sekitarnya?
Puput menggambarkan jika arus wisatawan ke Borobudur diibaratkan sebagai aliran air yang besar, warga Borobudur hanya mendapatkan tetesan.
Baca Juga: Perlu Dialog Pelaku Wisata Soal Tarif Masuk Candi Borobudur
"Kita nggak bilang warga nggak dapat apa-apa. Cuma bedanya efeknya mungkin cuma 10 sampai 30 persen untuk warga. Jadi belum maksimal buat kita."
Berita Terkait
-
Borobudur Land, Objek Wisata Keluarga Cocok untuk Liburan Tahun Baru
-
InJourney Proyeksikan Hampir 300 Ribu Orang Kunjungi Candi Borobudur dan Prambanan pada Nataru
-
Restoran Ini Jadi Magnet Baru Wisatawan di sekitar Candi Borobudur
-
Serba-Serbi Borobudur International Golf & Country Club hingga Tenda 'Ospek' Kabinet Merah Putih di Magelang
-
Pemerintah Gelar Pembekalan Menteri dan Wakil Menteri di Borobudur International Golf & Country Club Magelang
Tag
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Jelang Duel Krusial Lawan Madura United, PSIS Semarang Umumkan Harga Tiket!
-
Pacu Kuantitas Ekspor, Ahmad Luthfi Upayakan Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas
-
Skema One Way di Tol Semarang, Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran 2025
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako untuk Warga Grobogan
-
Semarang Jadi Tuan Rumah Pembuka Superchallenge Super Prix 2025