
SuaraJawaTengah.id - Masih ingat berita geger warga yang geruduk Hotel Rodamas Purwokerto karena beberapa kali kondom bekas dibuang pengunjung ke atap rumah warga yang berada di belakang hotel setempat, pada Bulan Februari lalu?
Meski sudah beberapa bulan berlalu, warga yang tinggal di RT 3 dan 4 RW 5 Kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur masih merasa tidak nyaman.
Pasalnya sikap pengunjung hotel masih kerap meresahkan meski pengelola hotel sudah beberapa kali didatangi warga. Ketua RT 3, Suroso menjelaskan dirinya masih sering mendapat keluhan dari warganya atas sikap para pengunjung.
"Berdasarkan laporan keluhan warga dengan adanya hotel Rodamas, kalau malam masih sering terjadi kegaduhan. Suara-suara itu sampai keluar ke lingkungan. Rumah yang terdekat jadi terganggu," katanya saat ditemui, Selasa (12/7/2022).
Dirinya mengaku pernah masuk langsung ke hotel untuk mengecek bersama warga. Hasilnya warga banyak menjumpai anak-anak muda yang menginap di hotel tersebut.
"Mungkin dari situ seringnya ada kegaduhan. Paling sering seperti anak-anak berantem itu sampai tengah malam. Yang namanya keributan kan masing-masing emosi itu kan jadinya keras," terangnya.
Tak hanya disitu saja, bahkan menurut keterangan salah satu warga yang mengeluh, meski sudah pernah digeruduk warga, masih dijumpai kondom bekas pakai dibuang di atap rumah warga. Namun yang sering kini sampah botol minuman dan jajanan ringan.
Warga bahkan memasang jaring di atap rumah warga agar sampah tidak langsung ke atap sekaligus membuktikan sampah tersebut berasal dari kamar pengunjung. Hal ini juga untuk menampik anggapan bungkus jajanan ringan berasal dari bawah yang terbawa angin.
"Warga ada yang sampai memasang jaring biar membuktikan sampahnya dari kamar hotel. Bukan sampah dari bawah yang kabur terbawa angin," jelasnya.
Baca Juga: Prompong Banyumas Geger, Warga Temukan Benda Menyerupai Granat Seberat 2,5 Kliogram
Warga sudah dua kali mendatangi hotel Rodamas karena merasa tidak nyaman. Keduanya tersebut memiliki keluhan yang berbeda-beda.
"Waktu yang pertama itu kan tuntutan kami hanya ditutup (kaca jendela). Dan sana memenuhi tuntutan kami dengan cara kaca yang transparan dilapisi dengan kaca riben jadi kan ga keliatan," tuturnya.
Sedangkan yang kedua, warga kembali menggeruduk hotel Rodamas dengan keluhan alat kontrasepsi bekas dibuang pengunjung ke atap warga pada awal tahun ini. Hasilnya terdapat beberapa kesepakatan. Namun masih ada dua poin tuntutan warga yang belum dipenuhi.
"Itu kesepakatan yang terakhir kenyataannya memang belum, mereka berjanji akan membayar kompensasi ke RT sebesar Rp 150 ribu perbulan. Karena ada dua RT jadi ya Rp 300 ribu. Masuknya ke kas RT. Belum terealisasi sampai sekarang," ungkapnya.
Warga juga meminta agar bangunan hotel ditutup rapat supaya suara kegaduhan dari dalam hotel tidak menggangu kenyamanan warga. Terlebih pada saat tengah malam waktunya istirahat.
Parmini (68), warga RT 4/5, yang rumahnya berbatasan langsung dengan bangunan Rodamas sisi selatan mengaku sudah bertahun-tahun terganggu suara gaduh dari pengunjung hotel.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Bukan Cuma Hoki, 3 Weton Ini Punya 'Modal' Jadi Sultan Sejak Lahir Menurut Primbon Jawa
-
Demo Pati Berakhir Ricuh: 64 Orang Terluka Termasuk Polisi, Tak Ada Korban Jiwa
-
Jejak Dosen UGM HU: Diduga Otaki Korupsi Kakao Fiktif Rp7 Miliar di Perusahaan Milik Kampus
-
Demo Anarkis di Pati, 11 Orang Diduga Provokator Diciduk Polisi
-
Polisi Bantah Isu Korban Tewas Demo Ricuh di Pati, Fakta di Lapangan: Puluhan Orang Terluka