Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 29 Juli 2023 | 20:06 WIB
Potret Mantan Ketua Umum Panser Biru Kepareng alias Wareng saat berada di PSIS Store, Kamis (27/7) [Suara.com/Ikhsan)

"Karena nggak mau berlarut-larut, saya dan pemimpin-pemimpin Panser Biru yang menggerakan massa menyerahkan diri ke polisi. Sebanyak 21 orang lalu ditahan selama enam bulan," tambahnya.

Jadi Ketum Panser Biru

Wareng yang dulu datang memberikan dukungan kepada PSIS Semarang sebagai anak bawang. Lalu dirinya dipercaya menjadi Ketua Umum Panser Biru selama enam tahun dua periode kepemimpinan.

"Terus terang saya awalnya nggak mau, tapi terus didesak sama teman-teman. Akhirnya saya mencalonkan diri dan terpilih," katanya.

Saat menjabat panglima tertinggi Panser Biru. Fokus Wareng hanya satu, dia ingin organisasi suporter memiliki struktur dan manajemen yang tertata rapih.

"Sebelum saya menjabat, nggak pernah ada yang namanya uang kas. Padahal uang kas penting untuk keperluan kebutuhan organisasi pembelian manik-manik koreo, kegiatan sosial, dan lain-lain," lugasnya.

Berkat konsitensinya memperbaiki manajemen organisasi Panser Biru. Wareng kini cukup lega, panser biru sering mengadakan kegiatan sosial untuk mengubah image buruk suporter di masyarakat.

"Kami punya dua ambulans, kemarin lebaran iduladha kami juga berkurban kambing dan sapi," ucapnya.

Setelah masa kepemimpinannya selesai, Wareng masih dipercaya menjadi wakil untuk mendampingi Galih Eko Putranto sebagai Ketua Umum Panser Biru.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Jelang Pertandingan Menjamu Borneo FC, Lima Pemain PSIS Semarang Dipastikan Absen

Di dalam lubuk hatinya, harapan dan mimpi Wareng saat ini ingin melihat pasukan Taisei Marukawan mengangkat trofi Liga 1. PSIS Semarang cukup lama puasa gelar, terakhir menjadi kampiun di sepak bola Indonesia tahun 1999.

"Mimpi saya dulu melihat PSIS Semarang lolos ke Liga 1 udah tercapai. Sekarang pengen lihat juara Liga 1. Syukur-syukur lagi bisa juara ditingkat Asia," tukasnya

Kontributor: Ikhsan

Load More