Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 27 Februari 2024 | 11:00 WIB
Ilustrasi Makan Gratis. [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJawaTengah.id - Ketua Dewan Pembina Gibran Center Jawa Tengah sekaligus Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI), Frans Meroga Panggabean menyatakan, dukungan kepada Program Makan Siang Gratis yang menjadi program unggulan Capres dan Cawapres Prabowo-Gibran.

Ia menyebut, program tersebut akan dilaksanakan begitu hasil perhitungan Pilpres disahkan oleh KPU, serta Presiden dan Wakil Presiden yang baru dilantik.

"Program makan siang gratis ini bukan hanya sekedar meningkatkan gizi anak sekolah dan ibu hamil saja sebagai solusi pencegahan stunting. Namun pelaku UMKM dan Koperasi juga pastinya akan menikmati pemberdayaan ekonomi sampai ke tingkat desa," papar Frans dikutip dari keterangan tertulis di Semarang pada Selasa (27/2/2024).

Pemikiran ini juga telah dituangkan dalam buku The Prabowo Mind: The New Indonesia Economy 5.0 Manifesto, yang telah diluncurkan AMKI bersama Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada 9 Februari 2024 yang lalu di Rumah Kertanegara, Jakarta.

Baca Juga: Jateng Mulai Panen Raya, Pj Gubernur Jateng Optimis Harga Beras Bisa Kembali Stabil

“Sewaktu peluncuran buku The Prabowo MInd kemarin, Pak Burhanudin Abdullah dan Mas Budiman Sudjatmiko sepakat menyatakan bahwa gerakan koperasi akan dijadikan salah satu lokomotif pelaksanaan program makan siang gratis ini,” ungkap Frans.

Frans kembali menegaskan bahwa kebijakan ini akan menjadi program revolusioner dan terbesar di Indonesia. Program ini juga telah dilaksanakan bertahun-tahun yang lalu di negara lainnya di dunia, seperti India, Brazil, Estonia, Inggris, bahkan Amerika.

"Sudah 25 negara di Eropa yang menjalankan program sejenis dan telah terbukti mencegah stunting, mengurangi kelaparan anak, meningkatkan partisipasi sekolah, kehadiran di sekolah, dan banyak lagi," seru Frans.

Hal ini juga otomatis meningkatkan kesehatan gizi, kualitas hasil pendidikan dan bahkan mempunyai dampak kepada generasi muda Indonesia ke depan. Seperti kita ketahui Indonesia saat ini berada di era bonus demografi dan menuju Indonesia Emas 2045.

Dibutuhkan kualitas SDM yang unggul untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Salah satu penentunya adalah gizi yang baik, kualitas pendidikan yang unggul, serta angka stunting yang rendah.

Baca Juga: Penyusunan APBD 2024, Nana Sudjana Minta Kepala Daerah Prioritaskan Pengentasan Kemiskinan

Tak bisa dipungkiri, program ini harus segera dimulai agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dalam hal kualitas SDM serta indeks kecerdasan Indonesia yang saat ini berada di peringkat 36 di Asia dan 130 di dunia.

Di sisi lain, dari segi ekonomi, Program Makan Siang dan Susu gratis akan menggerakkan pelaku UMKM dan wadah utamanya yaitu Koperasi. Bayangkan 400 triliun dalam setahun akan mengucur ke daerah-daerah sampai ke desa-desa.

Menurut Frans, ibu-ibu akan ikut memasak makan siang dan pasokan bahan baku makanan akan disediakan Koperasi dan UMKM di semua desa di seluruh Indonesia.

"Itu akan sangat dahsyat berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat bawah terutama di daerah sampai tingkatan desa," ujarnya.

Selain itu, anak muda wajib mengambil bagian dari program makan siang gratis ini. Anak muda bisa berkontribusi sebagai pelaku UMKM yang memasok bahan baku seperti sayuran, buah segar, daging, dan susu.

“Bahkan anak muda bisa menjadi petani milenial yang menerapkan teknologi terkini dalam dunia agrobisnis seperti Internet of Things (IoT), penggunaan drone untuk menyemprot pestisida, juga penerapan Artificial Intelegence (AI) pada alat-alat pertanian modern,” jelas Frans lagi.

AMKI pun yakin apabila program ini dijalankan akan membawa peningkatan ekonomi Indonesia dari 5% menuju 7% ke depan.

"Program ini menjadi salah satu fondasi yang kuat untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan menyongsong Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Load More