SuaraJawaTengah.id - Kisah inspiratif tukang stempel di Kabupaten Banjarnegara yang berhasil naik haji. Ia mengumpulkan uang puluhan tahun demi bisa berangkat ke tanah suci.
Ia adalah Mahrun Sumartin (49). Pada tahun 1996, ia memulai usaha sebagai pembuat stempel di Kabupaten Banjarnegara.
Kemudian pada tahun 1999, Mahrun menikah dan dikaruniai putri satu satunya pada tahun 2000. Sekitar tahun 2008, istri Mahrun Sumartin mengalami sakit parah. Ia divonis kista stadium akhir.
Namun demikian, cobaan berat itu tak menyurutkan Mahrun untuk tetap berniat pergi haji tahun ini.
"Ujian terberat kami, waktu istri sakit parah. Ibaratnya antara dua pilihan (hidup dan mati). Sudah usaha pengobatan alternatif sampai medis dan akhirnya memutuskan operasi," ungkapnya saat ditemu dikediamannya yang berada di Kelurahan, Krandegan, RT 04 RW 09, Kecamatan Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Senin (6/5/2024).
"Pokoknya setelah itu kami sangat menghargai kehidupan, bagaimana caranya kami bersyukur kemudian sejak itu kami timbul keinginan besar untuk haji," kata Mahrun.
Untuk pergi haji, Mahrun pun menyadari sebagai tukang stampel tak banyak memiliki penghasilan. Bahkan, kala itu harga stampel masih Rp5 ribu rupiah.
Secara logika, nampak mustahil baginya untuk dapat menunaikan rukun kelima nya itu bersama sang istri.
“Tapi saya dan istri bertekat kuat, meskipun waktu itu ekonomi tidak mendukung,” jelasnya.
Baca Juga: 17 Jiwa Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di Punggelan, Dua Rumah Rusak Berat Tertimbun Longsor
Sebagai tukang pembuat stampel, Mahrun pun mengalami berbagai kesulitan dalam berdagang. Selayaknya pedagang kaki lima (PKL), ia harus berpindah-pindah tempat.
Setalah sempat berpindah pindah dan mengalami penggusuran, Mahrun saat ini membuka lapak di Gedung Kuliner Banjarnegara.
"Untuk tempat sempat pindah-pindah, karena kami waktu itu buka lapak di tepi jalan dan ada penertiban," sebutnya.
Dalam sehari penjualan stampel tidak menentu. Tapi ia targetkan bisa menabung Rp500 ribu tiap minggu.
"Kadang sehari bisa jual 3 stampel, kadang lebih. Tapi kalau untuk menabung kami paksakan Rp 500 ribu per minggu," ungkapnya.
Dari penghasilan tersebut, Mahrun sisihkan untuk menabung dan memenuhi kebutuhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara