
SuaraJawaTengah.id - Pengeroyokan pengusaha atau bos rental mobil menyebabkan satu korban tewas serta tiga luka di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis sore (6/6/2024) menjadi perhatian publik.
Diketahui, rombongan rental asal Jakarta itu hendak mengambil mobil hilang di lokasi. Nahas mereka diteriaki maling, hingga berujung main hakim oleh massa yang murka.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK), Mohammad Khasan, mengatakan perilaku main hakim sendiri seperti yang terjadi di Pati berdasarkan kacamata psikologi sosial adalah perilaku agresif kelompok.
"Masuknya kategori hostile agretion. Pemicunya adalah pengaruh sosial yaitu konformitas (ikut-ikutan), ada yang meneriaki 'maling' jadinya yang lain ikut-ikutan," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis pada Sabtu (8/6/2024).
Baca Juga: Bikin Adem! Masjid dan Gereja Berdiri Bersebelahan, Bukti Toleransi Ada di Kabupaten Pati
Khasan mengungkapkan sebagai manusia yang diberi kemampuan berpikir oleh Tuhan, sudah selayaknya berpikir dahulu sebelum bertindak. Apalagi sampai bertindak di luar batas.
"Jika ada informasi yang mendadak. Harusnya kroscek terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut. Agar tidak terjadi perilaku main hakim sendiri. Karena dalam perilaku agresi kelompok, para pelaku dalam keadaan kesadaran rendah," imbuhnya.
Cara berpikir dangkal ini menurutnya memiliki konsekuensi yang serius kedepan. Terlebih dalam contoh kasus yang terjadi di Pati bagian Selatan, kemarin.
"Tidak berpikir panjang akan konsekuensinya di depan. Padahal setelah semua terjadi (korban meninggal dunia), ada konsekuensi hukum yang harus dijalani oleh pelaku (pidana penjara)," ungkapnya.
Dengan kata lain, Khasan menjelaskan, kalau individu dalam keadaan sadar, tidak akan mungkin melakukan perilaku agresi tersebut sendirian.
Baca Juga: Kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, DPP PA GMNI Kembangkan Pertanian Rumput Laut
"Namun karena ada pemicu tadi. Dan diikuti banyak orang. Akhirnya adrenalinnya naik. Sehingga perilakunya tidak terkontrol. Atau hanya ikut-ikutan yang lain," terangnya.
Berita Terkait
-
Pengadilan Militer Vonis Tiga Tersangka Kasus Pembunuhan Bos Rental Mobil, Semua Dipecat
-
Bos Rental Ditembak, Keluarga Tak Dapat Restitusi: Vonis Seumur Hidup untuk Oknum TNI AL
-
Permohonan Restitusi Penembakan Bos Rental Ditolak Pengadilan Militer, Begini Alasannya
-
"Tak Layak Dipertahankan": Hakim Pecat 3 TNI Penembak Bos Rental Mobil, Ini Alasannya
-
Tok! 3 Prajurit TNI Terdakwa Penembak Bos Rental Mobil Dipecat dari Militer, 2 Divonis Seumur Hidup
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Sidang Kasus Korupsi Mbak Ita dan Etika Komunikasi Hukum di Ruang Publik
-
Link Dana Kaget Hari Ini: Cuan Digital yang Cocok untuk Menyelamatkan Tanggal Tua
-
Segera Klaim Link Saldo DANA Kaget Ini! Rezeki Digital Buat Isi Dompet Tanpa Harus Ngutang
-
Kisah Pesugihan Kepala Desa di Jawa Tengah, Endingnya Menyeramkan!
-
Menjaga Nafas Alam: Gunung Slamet Diusulkan Jadi Taman Nasional Demi Ketahanan Air dan Pangan