SuaraJawaTengah.id - Ruh Candi Lumbung kembali pulang. Menjejak bumi tempatnya dulu pernah didirikan.
Jalan takdir struktur batuan andesit setinggi 17 meter itu tampaknya harus berkelok, menukik, dan menikung tajam. Diselamatkan dari ancaman banjir lahar dingin Merapi, Candi Lumbung sempat ‘dipaksa’ meninggalkan kampung halaman.
Lokasi candi peninggalan raja Mataram Kuno, Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala itu, semula terletak di tepi lembang Kali Apu. Salah satu sungai yang berhulu di puncak Merapi.
Letusan Merapi tahun 2010 menggelontorkan banjir material batu, pasir bercampur lumpur ke aliran sungai. Terjangan banjir mengikis dinding pereng tempat Candi Lumbung berdiri.
Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual di Ponpes Magelang, Adakah Tempat Aman Bagi Para Pencari Tuhan
Candi terpaksa dievakuasi. Satu persatu bongkah batunya dibongkar dan disusun kembali di tempat yang lebih aman.
Tidak tersedianya tempat evakuasi yang memungkinkan di dekat lokasi asal candi, menyebabkan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) memindahkan Candi Lumbung ke wilayah desa tetangga, Dusun Tlatar, Krogowanan.
Sepuluh tahun kemudian candi baru bisa dipulangkan ke Desa Sengi, Kecamatan Dukun.
“Proses pemindahan membutuhkan waktu dua periode tahun 2023 dan kita lanjutkan tahun 2024. Proses pemindahannya tidak gampang dan kami tidak menggunakan peralatan (berat),” kata Koordinator pemindahan situs Candi Lumbung pada Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Eri Budiarto.
Hanya 75 persen konstruksi candi saat ini yang merupakan batuan asli Candi Lumbung. Sisanya adalah pasangan batu baru yang disesuaikan dengan elemen arsitektur asli.
Baca Juga: Operasi Patuh Candi 2024: 800 Kamera "Mobile Handheld" Siap Mengintai Pelanggaran!
“Pemasangan batu baru mengacu pada bentuk dan keadaan hasil anastilosis. Kita hanya mengembalikan (batu asli candi) sebatas maksimal yang ada.”
Berita Terkait
-
6 Rekomendasi Tempat Wisata di Dieng, Nuansa Alam Penuh History
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Budget Friendly, Ini 9 Wisata di Ambarawa yang Cocok Buat Libur Lebaran Hemat
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal