Upacara pengembalian taksu Candi Lumbung dipimpin oleh tiga pedanda atau penghulu agama Hindu: Ida Pedanda Gde Dwaju Tembuku, Ida Pedanda Gde Karang Kerta Udiana, dan Ida Pedanda Gde Intaran Kramas.
“Kami akan ngelinggihken kembali taksu (Candi Lumbung). Ruhnya saja. Pisahnya (bangunan candi) secara sekala (badaniah), nanti kami akan menyatukan kembali secara niskala. Secara spritual atau secara ruhani,” kata Ida Pedanda Gde Dwaju Tembuku.
Ida Pedanda Gde Dwaju Tembuku meyakini mengembalikan taksu Candi Lumbung akan memulihkan tujuan spiritual candi saat dulu dibangung oleh Empu Apus.
“Kami harapkan nanti, beliau adalah betul-betul Empu Apus yang bersetanah di sini. Di sinilah letaknya yang paling tepat. Barat laut (Gunung Merapi).”
Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual di Ponpes Magelang, Adakah Tempat Aman Bagi Para Pencari Tuhan
Menurut Ida Pedanda Gde Dwaju Tembuku, gunung melambangkan lingga dan laut mewakili yoni. Sehingga gunung dapat dijadikan sebagai objek sembahyang umat Hindu.
Objek Pemajuan Kebudayaan
Menurut keyakinan Hindu, posisi Candi Lumbung yang berada di barat laut Gunung Merapi merupakan tempat bersemayamnya Sang Hyang Sangkara.
Menurut kitab Sundarigama, Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Sang Hyang Sangkara adalah dewa tumbuh-tumbuhan. Umat Hindu biasanya menggelar upacara Tumpek Wariga untuk menghormati Hyang Sangkara.
“Di sini bersetanah adalah Shang Hyang Sangkara. Itu adalah simbol dari tumbuh-tumbuhan. Jadi di sinilah yang akan menghasilkan oksigen.”
Baca Juga: Operasi Patuh Candi 2024: 800 Kamera "Mobile Handheld" Siap Mengintai Pelanggaran!
Masyarakat kuno penghuni lereng Merapi biasanya mengadakan ritual di Candi Lumbung sebelum wiwitan panen. Sedikit dari hasil panen dibawa ke candi sebagai persembahan untuk kemudian disimpan.
Berita Terkait
-
6 Rekomendasi Tempat Wisata di Dieng, Nuansa Alam Penuh History
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Budget Friendly, Ini 9 Wisata di Ambarawa yang Cocok Buat Libur Lebaran Hemat
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang