Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 21 Januari 2025 | 14:35 WIB
Petugas Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pekalongan, dan sukarelawan melakukan evakuasi korban meninggal dunia akibat longsor di Kecematan Petungkrion, Kabupaten Pekalongan, Selasa (22/1/2025). ANTARA/HO-Humas Kabupaten Pekalongan

SuaraJawaTengah.id - Bencana longsor akibat hujan deras disertai angin kencang mengguncang Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Peristiwa yang terjadi sejak Senin (21/1) malam hingga Selasa (22/1/2024) pagi ini menelan korban jiwa 11 orang, sementara 15 lainnya masih dinyatakan hilang.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyampaikan bahwa longsor terbesar terjadi di Kecamatan Petungkriono, sementara banjir bandang juga melanda sejumlah wilayah lainnya. Evakuasi korban terhambat oleh medan yang sulit dijangkau dan jalan yang terputus.

"Kami terpaksa harus memutar melalui daerah tetangga untuk mencapai lokasi bencana. Kami juga mengharapkan dukungan dari pemerintah pusat dan Pemprov Jateng," ujar Fadia dikutip dari ANTARA pada Selasa (22/1).

Pemerintah Kabupaten Pekalongan berencana mengusulkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) guna mempercepat penanganan bencana ini.

Baca Juga: Skandal Dana Hibah KONI Pekalongan: Pengurus Cabor Palsukan Stempel Demi Laporan Fiktif

Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Munir, mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia juga mengapresiasi upaya cepat yang dilakukan oleh BPBD, Basarnas, TNI/Polri, serta relawan yang telah bekerja keras mengevakuasi korban hingga dini hari.

"Kami meminta seluruh pihak untuk tetap siaga menghadapi potensi bencana. Warga yang tinggal di sekitar aliran sungai sebaiknya segera mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Munir.

Kondisi cuaca ekstrem dan medan yang sulit menjadi tantangan besar dalam upaya penyelamatan dan penanganan bencana di Petungkriono. Dukungan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk memitigasi dampak bencana ini dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak.

Bencana ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama di wilayah rawan longsor seperti Petungkriono. Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Siaga Bencana: Pekalongan Pasang CCTV di Titik Rawan Banjir dan Rob

Load More