SuaraJawaTengah.id - Jakarta tahun 90-an belum sesibuk sekarang. Di beberapa kawasan seperti Bintaro, masih banyak kebun pisang, pemakaman, dan jalanan sunyi yang minim penerangan.
Bagi sebagian orang, suasana itu hanya bagian dari kehidupan malam kota. Tapi bagi Bang Jo, penjual nasi goreng keliling, malam-malam sunyi itu menyimpan sesuatu yang jauh lebih gelap—teror dari dunia lain.
"Saya dagang dari jam tujuh malam, biasa dorong gerobak keliling. Tapi malam itu beda, hawanya lain. Dari pemakaman, ada yang manggil, ‘Bang, nasgor…’ tapi nggak ada orang," ujar Bang Jo.
Kisah bermula saat Bang Jo mendapat pesanan dari seorang ibu di pinggir jalan. Ia diminta mengantar tiga piring nasi goreng ke sebuah rumah besar di sekitar area yang tak jauh dari rel dan pemakaman. Rumah itu tampak tua, namun saat pintunya dibuka, suara dari dalam mempersilakan masuk.
"Katanya, ‘Udah Bang, buka aja, saya udah izin sama yang punya rumah’. Saya pikir ya udah, saya antar," kenangnya sebagaimana dikutip dari YouTube Badru Capslock. .
Setelah nasi goreng diantar ke dalam rumah, si ibu keluar dari kamar, memberi uang dan berkata terima kasih. Bang Jo menyimpannya ke saku dan bersiap pulang. Tapi tiba-tiba, semua berubah.
"Saya keluar, itu rumah tiba-tiba gelap total, Bang. Kayak nggak ada listrik. Saya nggak bisa lihat apa-apa. Jalan ke pintu pun hilang."
Ia berteriak minta tolong. Tapi tak ada jawaban. Semua dinding ia raba, tapi semuanya rata, tak ada pintu. Tubuhnya melemas. “Kayak ada yang tiup pundak saya, dingin, terus saya kayak linglung dan akhirnya pingsan di dalam situ,” kata dia.
Subuh hari, seorang hansip menemukan gerobak nasi goreng milik Bang Jo masih terparkir di depan rumah. Gerbang pun masih terbuka. Saat dicek ke dalam, warga menemukan Bang Jo tergeletak di ruang tamu dalam keadaan tidak sadar.
Baca Juga: Tumbal dari Pohon Candi: Cerita Horor Kerasukan di Pekalongan
Sosok Tanpa Kepala dan Teman yang Hilang
Teror belum berhenti. Beberapa malam setelah kejadian itu, Bang Jo kembali berdagang. Di jalur yang sama, ia merasakan gerobaknya berat saat melewati rel kereta. Saat menengok ke belakang, tangannya gemetar.
"Saya liat ada tangan megangin gerobak dari belakang. Pas saya tengok ke bawah, ada kakinya… terus pas saya lihat lagi, Bang… nggak ada kepalanya!"
Ia langsung jatuh pingsan di tempat. Seorang pengendara motor menolongnya dan membawanya menjauh dari rel. Setelah itu, Bang Jo memutuskan untuk istirahat dari dunia perdagangan selama dua minggu penuh.
Tapi kabar paling mengejutkan datang dari tetangganya sendiri, sesama pedagang nasi goreng. Teman dekat Bang Jo itu tidak pernah kembali setelah menerima pesanan nasi goreng dari sebuah rumah di kawasan Pondok Indah. Gerobaknya ditemukan di depan rumah besar yang konon dikenal angker. Tak ada jejak dirinya.
"Dia sempat bilang ke saya, ‘Kang, kalau saya nggak pulang, bangunin istri saya ya’. Ternyata itu malam terakhir dia keliatan," ujar Bang Jo lirih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran