Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 23 Mei 2025 | 20:48 WIB
Kondisi kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang dilanda banjir akibat tembok pembatas laut yang jebol, Jumat (23/5/2025). [ANTARA/I.C. Senjaya]

SuaraJawaTengah.id - Aktivitas bongkar muat dan pelayanan penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, tetap berjalan normal meski kawasan tersebut dilanda banjir akibat jebolnya tembok penahan laut pada Jumat (23/5/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) memastikan operasional pelabuhan tidak terganggu.

General Manager PT Pelindo Cabang Tanjung Emas Semarang, Hardianto, menyatakan bahwa upaya mitigasi terhadap titik yang jebol telah dilakukan secara cepat.

“Aktivitas pelabuhan masih berjalan normal, tanpa kendala,” ujarnya dikutip dari ANTARA

Hardianto menambahkan bahwa tembok pagar laut jebol karena tekanan air laut yang meningkat serta cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut.

Ia menekankan bahwa keselamatan para pekerja dan seluruh pihak di lingkungan pelabuhan menjadi prioritas utama.

“Evakuasi sudah dilakukan dan dipastikan tidak ada korban jiwa,” kata Hardianto.

Untuk mengatasi genangan air, Pelindo mengambil langkah cepat dengan memasang penghalang air berupa kantong pasir dan kontainer serta melokalisasi penyebaran air.

Hardianto menyebutkan, perbaikan permanen terhadap tembok akan dilakukan setelah air laut surut.

Baca Juga: Setoran untuk 'Bos e' Cerita dari Balik Proyek Penunjukan Langsung di Kota Semarang

Insiden banjir ini terjadi ketika air pasang dari laut melimpas ke daratan akibat jebolnya tembok penahan di Pos 1 Pelabuhan Tanjung Emas. Kawasan pelabuhan yang terdampak terutama berada di area laut hingga lokasi bongkar muat kontainer.

Direktur Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Hariadi, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut, selain karena pasang air laut yang tinggi, kerusakan terjadi pada tanggul penahan air.

“Air pasang tinggi dan ada tanggul penahan yang jebol,” ungkap Hariadi.

Menurutnya, perbaikan sementara telah dilakukan oleh pihak Pelindo. Ia menambahkan, banjir akan mereda seiring surutnya air laut.

Kepala Seksi Peralatan BPBD Jawa Tengah, Kholid Zakaria, menyampaikan bahwa tembok pembatas laut yang jebol memiliki panjang sekitar 20 meter. Ia memastikan bahwa banjir tidak mempengaruhi seluruh aktivitas pelabuhan.

“Yang terdampak mulai area laut sampai bongkar muat kontainer,” jelasnya.

Load More