SuaraJawaTengah.id - Bagi masyarakat Jawa, Gunung Lawu bukan sekadar destinasi wisata atau tempat mendaki. Gunung ini menyimpan banyak nilai spiritual dan dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir Raja Brawijaya V, raja terakhir Majapahit.
Tak heran jika banyak yang datang ke Lawu bukan hanya untuk menikmati pemandangan, tetapi juga untuk bertapa, mencari ketenangan batin, atau melakukan laku ritual.
Sebuah video yang diunggah di TikTok oleh akun @danang_pratama pada 11 Juli 2025 mendadak viral di media sosial.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, terlihat sekelompok orang berpakaian serba putih tengah berkumpul dan melingkar di sekitar tugu puncak Gunung Lawu.
Video tersebut memicu berbagai spekulasi dari warganet, mulai dari yang merasa merinding hingga mempertanyakan maksud dari kegiatan tersebut.
Berikut penjelasan lengkap dan kronologi kegiatan yang terekam dalam video viral tersebut:
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan dari Danang selaku pengunggah video, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 11 Juli 2025. Ia bersama rombongan pendaki lainnya sedang berada di jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan, ketika tiba di puncak Gunung Lawu sekitar pukul 09.30 WIB.
Sesampainya di area tugu peringatan puncak, Danang melihat sekelompok orang berpakaian putih telah berada di sana dan tampak melakukan persiapan untuk suatu kegiatan.
Tak berselang lama, kelompok tersebut mulai melakukan ritual doa dan tahlil dengan duduk melingkar dan melantunkan bacaan-bacaan yang identik dengan tradisi keagamaan dan spiritual kejawen.
Setelah itu, sekitar pukul 11.30 WIB, kegiatan dilanjutkan dengan salat Jumat berjemaah di area puncak. Salat ini berlangsung khidmat dan selesai sekitar pukul 12.30 WIB. Danang menyebutkan bahwa suasana selama kegiatan berlangsung tetap aman, tenang, dan bahkan terasa damai.
Meskipun awalnya merasa sedikit merinding karena suasana yang berbeda dari biasanya, ia kemudian merasakan momen tersebut sebagai pengalaman spiritual yang unik dan tak terlupakan.
Bertepatan dengan hari Suro yang menarik, kegiatan ini terjadi bertepatan dengan 11 Juli 2025, yang menurut kalender Jawa jatuh pada 1 Suro 1959 Jawa, atau yang dikenal sebagai Tahun Baru Jawa.
Bulan Suro, atau bulan Muharram dalam kalender Hijriah, merupakan waktu yang sangat dihormati dalam budaya Jawa, terutama oleh penganut kejawen.
Tanggal 1 Suro sering dijadikan momen untuk ritual penyucian diri, doa, dan laku tirakat, baik secara individu maupun kelompok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan