- Buya Yahya menegaskan Halloween bukan tradisi Islam dan umat sebaiknya tidak ikut merayakannya.
- Ia mengajak umat menasihati dengan lembut, fokus memperbaiki diri, dan menjaga keimanan yang benar.
- Orang tua wajib tanamkan cinta Islam agar anak tak mudah ikut budaya luar seperti Halloween.
SuaraJawaTengah.id - Perayaan Halloween semakin ramai dibicarakan di berbagai negara, termasuk di dunia Islam. Beberapa waktu lalu, muncul perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi, yang menimbulkan pro dan kontra.
Sebagian orang menganggap hal itu sebagai tanda-tanda akhir zaman, sementara sebagian lainnya menilai bahwa Islam tidak semestinya diukur dari kebiasaan negara tertentu.
Dalam kajian yang terekam dalam transkrip “Jangan Salah, Begini Pandangan Islam Terhadap Perayaan Halloween”, Buya Yahya memberikan penjelasan mendalam tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya bersikap terhadap tradisi non-Islam tersebut.
Berikut tujuh pesan penting dari Buya Yahya tentang Halloween dan pelajaran bagi umat Islam masa kini sebagaimana dikutip dari YouTube Al Zayanna Channel.
1. Halloween Bukan Tradisi Umat Islam
Buya Yahya menegaskan bahwa Halloween bukan bagian dari tradisi Islam, melainkan budaya luar yang tidak sejalan dengan syariat. Karena itu, umat Islam tidak sepatutnya ikut-ikutan merayakannya.
Menurut beliau, seorang Muslim harus memiliki identitas dan batas yang jelas dalam hal budaya dan perayaan. Mengikuti tradisi non-Islam tanpa memahami maknanya dapat mengikis nilai keimanan dan membiasakan diri terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat secara spiritual.
2. Jika Ada Muslim yang Ikut Merayakan, Doakan dan Nasihati dengan Lembut
Buya Yahya tidak serta-merta menghujat mereka yang ikut dalam perayaan Halloween. Beliau menekankan pentingnya berdoa dan mendoakan agar mereka diberi hidayah, bukan mencela atau menghakimi.
“Kalau itu Muslim, saudara kita, ya semoga Allah memberi hidayah dan mengampuni. Tahun depan semoga tidak ikut-ikutan lagi,” tutur beliau.
Pesan ini menunjukkan bahwa Islam selalu mengajarkan kasih sayang, bahkan kepada saudara seiman yang melakukan kesalahan.
3. Jangan Menyamaratakan Kesalahan Pemerintah dengan Rakyatnya
Buya Yahya juga mengingatkan agar umat Islam tidak menggeneralisasi kesalahan kebijakan pemerintah kepada seluruh rakyat atau ulama di negara tersebut.
Misalnya, jika suatu pemerintahan melegalkan perayaan yang bertentangan dengan syariat, bukan berarti semua ulama atau masyarakat di dalamnya setuju.
“Kesalahan seorang presiden atau kerajaan jangan dilimpahkan kepada yang lainnya,” kata beliau.
Pandangan ini menunjukkan sikap adil dan objektif dalam menilai suatu peristiwa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara