SuaraJawaTengah.id - Kasus pembunuhan yang melibatkan tersangka Minah dan ketiga anaknya terhadap tiga saudara kandung dan seorang keponakan terjadi pada 9 Oktober 2014. Semua tersangka maupun korban merupakan anak dan cucu dari Misem, warga Dusun Karanggandul Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kasus tersebut baru terungkap pada beberapa hari yang lalu atau sekitar 5 tahun, saat seorang tetangga bersih-bersih di belakang rumah Misem, yang menjadi tempat penguburan mayat para korban.
Selama lima tahun itu para tersangka bisa menutup-nutupi kejadian sebenarnya kepada warga, termasuk Misem.
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, ada jawaban khusus yang disampaikan para tersangka, sehingga membuat Misem maupun tetangganya tidak bertanya lagi akan keberadaan para korban.
Baca Juga:Sembunyikan Bekas Pembunuhan, Pelaku Jaga Agar Misem Tak Pulang ke Rumah
“Ketika Misem menanyakan terkait keberadaan keempat korban, tersangka mengatakan kalau mereka sedang merantau ke luar kota," kata Bambang Yudhantara, Selasa (27/8/2019).
Dengan jawaban dari para tersangka itu, warga maupun Misem tidak lagi mempertanyakan keberadaan para korban.
Selain itu, keluarga tersangka juga cukup tertutup kepada tetangga. Mereka berusaha menutup diri dari aktivitas yang bersinggungan dengan tetangga.
“Segala kegiatan dilakukan di rumah, termasuk keluarga tidak bergaul dengan lingkungan. Mereka takut (kasus pembunuhan) sampai ketahuan selama bertahun-tahun,” kata Kapolres.
Sebelumnya, misteri identitas empat tengkorak manusia yang ditemukan di belakang rumah Misem, berikut teka-teki siapa pelakunya akhirnya terungkap. Korban dan pelaku merupakan anak-cucu dari Misem.
Baca Juga:Terlibat Kasus Pembunuhan di Banyumas, Ini Ancaman Masing-masing Tersangka
Korban yang ditemukan sudah menjadi tengkotak itu adalah anak Misem yang tinggal serumah, masing-masing Supratno (Ratno), Sugijono (Yono), dan Heri Sutiawan (Heri).
Satu korban lainnya, yakni Vivin Dwi Loveana, merupakan anak kandung dari Supratno, atau cucu Misem.
Sedangkan tersangka pembunuhan, adalah keluarga Mimin Saminah (Minah). Mereka adalah Minah dan ketiga anaknya yakni Sania Roulita, Irvan Firmansyah (Ivan) dan Achmad Saputra (Putra).
Minah merupakan anak dari Misem dan adik kandung dari Supratno. Rumah keluarga Minah tinggal di sebelah rumah Misem, yang lahannya masih milik Misem.
Kasus itu mulai terungkap saat tetangga Misem, Rasman sedang membersihkan kebun di belakang rumah Misem. Namun saat sedang mencangkul, Rasman menemukan tengkorak manusia dan kain di dalam tanah.
Dari pengungkapan oleh polisi, motif pembunuhan keluarga kandung itu didasari dendam dan konflik harta warisan.
Kontributor : Teguh Lumbiria