Marfuah berharap, dengan tersebarnya pengakuan sang anak di media sosial, Jokowi mengetahui dan mau membantunya memenuhi permintaan putrinya.
Sebab ada kepercayaan, jika permintaan anak gembel tidak dipenuhi, rambut itu akan tumbuh kembali meski telah dipotong. Ini yang membuat Marfuah takut.
Jika bertemu Jokowi, Farida mengaku tidak akan meminta apapun dari Jokowi selain mencukur rambut gembelnya, dan minta dibopong serta dibelikan es oleh sang presiden.
"Mau dibopong, beliin es," kata Farida.
Baca Juga:Pebalap yang Tewas Sepanjang 2019, Salah Satunya dari Indonesia
Jika Jokowi mau memenuhi permintaan bocah berambut gembel itu, prosesi pencukuran rencananya akan diadakan di alun-alun pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo.
Ini juga sesuai keinginan Farida yang meminta dicukur di alun-alun Wonosobo.
Farida tidak hanya ingin dicukur Jokowi. Ia juga meminta uang sejumlah Rp 1 juta. Namun ia tidak meminta uang itu ke Presiden Jokowi, melainkan kepada seorang yang disebutnya sebagai Mbah Abu.
"Minta uang sejuta sama mbah Abu," ungkap Marfuah.
Fenomena anak berambut gimbal di dataran tinggi Dieng hingga saat ini masih menyisakan misteri. Belum ada penjelasan medis mengenai tumbuhnya rambut gimbal pada anak-anak di wilayah dataran tinggi Dieng.
Baca Juga:Dibully Warganet Ucapkan Selamat Natal, Petinju Muslim Inggris Syok
Biasanya, tumbuhnya rambut gimbal pada anak ditandai dengan gejala demam tinggi. Rambut gimbal bisa tumbuh memenuhi kepala, sebagiannya, atau beberapa helai saja.
Sebagian masyarakat setempat mempercayai anak berambut gembel adalah titisan Kiai Kolodete, leluhur masyarakat Dieng.
Pencukuran rambut gembel pun tak dilakukan sembarangan. Orang tua biasa menggelar prosesi adat atau selamatan dengan mengundang tetangga sekitar.
Orang tua juga harus menyediakan barang sesuai permintaan atau sesuatu yang diinginkan anaknya sebelum dicukur.
Jika keinginan itu tidak dipenuhi, rambut gembel tersebut dipercaya akan tumbuh lagi.
Kontributor : Khoirul