SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kota Solo segera memusnahkan kelelawar di Pasar Depok, Solo. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi dampak wabah virus Corona.
Keputusan itu berdasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) Corona, Jumat (13/3/2020) malam di Loji Gandrung, yang dipimpin langsung Wali Kota Solo FX Rudyatmo.
Rakor tersebut dilakukan setelah sedikitnya satu pasien yang dinyatakan positif virus Corona meninggal di RSUD dr Moewardi pada, Rabu (11/3/2020), dan satu pasien lainnya masih dirawat.

Seperti diketahui, berdasarkan kesimpulan awal para ahli, kelelawar diduga menjadi inang utama virus corona.
Baca Juga:Hasil Pertandingan Perempat Final All England 2020: Dua Ganda RI Lolos
Meski sebenarnya virus Corona Covid-19 yang mewabah saat ini berbeda dari virus corona yang ditemukan di tubuh kelelawar.
Dikutip dari Solopos.com—jaringan Suara.com—Sabtu (14/3/2020), di Solo, Pasar Depok menjadi pusat penjualan utama hewan-hewan hidup selain hewan ternak.
Salah satu jenis hewan yang banyak dijual di Pasar Burung Depok adalah reptil dan kelelawar selain burung.
Karena itu, sebagai langkah antisipasi, muncul keputusan bahwa kelelawar di Pasar Depok Solo harus dimusnahkan segera.
Berikut kesimpulan rakor antisipasi wabah corona di Solo:
Baca Juga:Setelah All England 2020, Turnamen Bulutangkis Ditangguhkan hingga 12 April
- Kota Solo dinyatakan kejadian luar biasa (KLB) Corona
- Car free day (CFD) ditiadakan sampe batas waktu yg tdk ditentukan
- Murid-murid sekolah mulai TK-SMA baik negeri dan swasta belajar di rumah
- Pentas WO Sriwedari, kethoprak diliburkan
- Kegiatan olah raga di GOR Manahan dan Sriwedari ditutup
- Destinasi dan transportasi pariwisata ditutup
- Upacara dan apel bersama di Balai Kota ditiadakan
- Event-event olahraga dan budaya dibatalkan/ditunda
- Kegiatan kunker dan penerimaan kunker dibatalkan
- Lomba kelurahan ditunda sampai 2 pekan ke depan
- Musrenbang RKPD ditunda selama 2 pekan
- Mal dan pasar harus sediakan tempat cuci tangan dan sabun
- Pemusnahan kelelawar, kalong dan codot di Pasar Depok
- Untuk sementara hindari salaman dan cipika-cipiki
Sekolah Libur
- 1
- 2