Mudik saat Corona, PSK Gang Sadar Banyumas Dilarang Balik Lagi

Untuk status tanah yang ada di Gang Sadar menurut Husein adalah tanah milik warga pribadi. Pemkab berencana akan membeli atau menyewa kepada warga.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 13 April 2020 | 17:25 WIB
Mudik saat Corona, PSK Gang Sadar Banyumas Dilarang Balik Lagi
Para PSK Gang Sadar, Baturraden, Kabupaten Banyumas, dengan dikawal petugas memasuki bus yang sudah disiapkan sebelum dipulangkan ke daerahnya masing-masing, Minggu (12/4/2020). (Suara.com/Anang)

SuaraJawaTengah.id - Pekerja seks atau PSK Lokalisasi Gang Sadar di kawasan Baturraden, Kabupaten Banyumas pulang kampung saat wabah virus corona. Mereka dipulangkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas. Para PSK pun dilarang kembali lagi.

Hal itu dikatakan Bupati Banyumas Achmad Husein. Katanya, dia sudah melarang kegiatan esek-esek di sana.

"Ditutup seterusnya. Tidak boleh ada kegiatan anu-anu," kata Husein saat dihubungi wartawan, Senin (13/4/2020).

Kegiatan anu-anu maksud Husein adalah menyangkut praktik prostitusi di kawasan Gang Sadar yang sudah berlangsung selama puluhan tahun di bagian selatan lereng Gunung Slamet. Pemkab Banyumas sendiri telah memiliki rencana untuk mengubah kawasan prostitusi menjadi perluasan lahan parkir kawasan wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas. Sedangkan untuk warga yang selama ini menggantungkan hidup dari kawasan prostitusi tersebut, diminta untuk mencari alternatif lain.

Baca Juga:Tertipu Penjual Masker Online, Ruben Onsu Tunda Donasi untuk Tenaga Medis

"Untuk revitalisasi, utamanya akan kita buat jadi tempat parkir. Kalau warga yang menggantungkan hidup dari situ harus cari alternatif lain yang tidak ada hubungannya dengan anu-anu," ujarnya.

Untuk status tanah yang ada di Gang Sadar menurut Husein adalah tanah milik warga pribadi. Pemkab berencana akan membeli atau menyewa kepada warga.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Warga Kos RT 7 RW 2, Desa Karangmangu, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Amir mengaku belum mendengar terkait penutupan secara permanen oleh Pemkab Banyumas.

"Kalau untuk penutupan secara permanen, menurut saya selama itu menjadi kebaikan bersama dan bisa memikirkan langkah ke depannya untuk masyarakat yang di sana ya tidak apa-apa," kata Amir saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Ia menuntut solusi terhadap warga sekitar yang terdampak jika nantinya realisasi tersebut benar terjadi. Sementara ini jika penutupan terkait dengan pandemi covid-19 pihaknya mendukung.

Baca Juga:Resmi! Ratu Tisha Destria Letakkan Jabatan Sekjen PSSI

"Jika ditutup permanen harus ada solusi. Masyarakat yang biasa menggantungkan hidup di sana, nasibnya mau bagaimana? Karena ada ratusan warga sekitar yang akan terdampak. Ada hotel-hotel, terus anjelo (sebutan untuk tukang ojek yang mengantarkan PSK), pembantu-pembantu, yang dagang orang-orang sini," jelas Amir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini