Perampokan di Klaten, Rumah Sasaran Sudah Ditandai Lambang Misterius

Perampok tampak sudah mengenali lingkungan rumah.

Dany Garjito
Jum'at, 01 Mei 2020 | 16:22 WIB
Perampokan di Klaten, Rumah Sasaran Sudah Ditandai Lambang Misterius
Kondisi rumah korban percobaan perampokan di Cantelan RT 001/RW 006, Ketandan, Klaten Utara, Kamis (30/4). Rumah milik Ning itu disatroni sejumlah perampok, Rabu (29/4/2020) pukul 23.30 WIB. (Solopos-Ponco Suseno)

SuaraJawaTengah.id - Perampokan di Klaten pada Rabu (29/4/2020) malam mengungkap adanya hal misterius, yakni terdapat tanda panah digambar di rumah sasaran perampok.

Diwartakan Solopos -- jaringan Suara.com, Jumat (1/5/2020), Rumah milik Tri Ningsih alias Ning, 36, warga RT 001/RW 006, Cantelan, Ketandan, Klaten Utara digambari anak panah berwarna hitam oleh orang tak dikenal. Tak jauh dari anak panah tersebut, ada tanda silang alias huruf X sebanyak tiga kali.

Merasa curiga dengan tanda panah misterius, pemilik rumah langsung menghapusnya meski tak tahu rumah di Ketandan, Klaten Utara, itu bakal dirampok. Namun pemilik rumah sudah memiliki firasat jika rumahnya bakal diincar pelaku kejahatan.

Benar saja, kawanan perampok menyatroni rumah Ning, Rabu (29/4/2020) malam pukul 23.30 WIB. Rumah tersebut dihuni Ning, Fendi (suaminya), LG (anak Ning yang masih Balita), Joko (ayah mertua Ning), dan Lasini (ibu Ning).

Baca Juga:3 Perampokan Terjadi Dalam 5 Hari di Klaten, Tangan Korban Diikat Pakai Bra

Rabu tengah malam itu, Fendi berbaur dengan para tetangganya berjaga di pos ronda tak jauh dari rumahnya. Terlepas dari tanda panah dan firasat ada rumah yang dirampok, ronda malam ditingkatkan lantaran maraknya aksi kriminalitas di Klaten saat pandemi Covid-19.

Sedangkan, Ning dan anggota keluarganya berada di rumah. Saat Ning dan anaknya naik ke lantai II, tiba-tiba Ning dikagetkan dengan penampakan dua orang perampok tak dikenal. Diduga, para perampok ini memanjat dinding rumah sebelum naik ke lantai II.

Para perampok itu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa khas Jawa Timur karena menggunakan kata "rek" alias "arek" di tengah aksinya. Belum diketahui pasti apakah kawanan itu terkait tanda panah pada rumah di Klaten Utara yang dirampok itu.

Agar Ning tak berteriak, salah seorang perampok langsung menyergap Ning. Di tengah sergapan itu, perampok sempat melukai lengan kiri Ning dengan pisaunya. Salah seorang perampok, menyumpal mulut Ning dengan kaus dalam milik anaknya.

Perampok tampak sudah mengenali lingkungan rumah

Baca Juga:Tetangga Dibekap Pakai Seprai, Dalih Sumiyati Merampok Agar Anak Bisa Jajan

Berikutnya, kedua perampok mencari barang-barang berharga di lantai II milik Ning. Setelah mengobrak-abrik isi rumah, kedua perampok tak menemukan barang berharga.

Terlepas apakah terkait tanda panah itu, mereka tampak sudah mengenali lingkungan rumah yang dirampok di Cantelan, Ketandan, Klaten Utara itu. Ini terlihat saat mereka kabur dari rumah.

Salah seorang perampok sempat mengambil kaleng kecil yang belakangan diketahui berisi mainan LG. Lantaran takut tepergok, kedua pencuri langsung melarikan diri. Diduga lantaran terburu-buru, salah seorang perampok salah memasukkan kaleng ke dalam tasnya.

Kaleng tersebut meleset dan terjatuh di lantai, lalu menimbulkan suara gaduh di lantai II. Di tengah situasi tersebut, ayah Ning, Joko, naik ke lantai II. Namun kedua perampok itu sudah melarikan diri dengan memanjat dinding rumah.

Situasi di Ketandan langsung gempar. Warga yang ronda malam langsung mencari-cari para perampok, namun mereka gagal menemukan komplotan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini