SuaraJawaTengah.id - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Afred Riedl meninggal dunia di Austria pada Selasa (8/9/2020) dini hari WIB.
Meninggalnya juru taktik berusia 70 tahun itu jadi duka mendalam bagi sepak bola Indonesia, termasuk gelandang asal Salatiga, Bayu Pradana Andriatmo, dan suporter Persis Solo yaitu Pasoepati.
Bayu memang merasakan debut di Timnas Senior saat ditangani Alfred Rield 2016 silam menjelang AFF Cup.
"Beliau pelatih yang cukup berjasa dalam karir sepak bola saya. Karena saat era coach Riedl, saya bisa masuk Timnas Indonesia Senior," kata Bayu saat dihubungi Suara.com, Selasa (8/9/2020).
Baca Juga:Eks Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl Meninggal Dunia
Menurutnya, Alfred Riedl adalah sosok pelatih yang tegas dan disiplin. Namun juga humanis dan mengerti kondisi psikologis pemain.
"Istilahnya beliau tahu apa yang ada di fikiran pemain, misalnya sedang suntuk atau bagaimana. Sehingga mood latihan selalu bagus," tukasnya.
Pemain berusia 29 tahun itu teringat betul ucapan Alfred Riedl saat dirinya menjalani debut training camp (TC) di Solo, 2016. Sebagai debutan, Bayu mendapatkan 'ucapan sakral' dari sang pelatih, yakni jika sang juru racik tim tak melihat nama besar.
"Namun coach berkata hanya melihat pemain yang bisa bekerja keras dan menjalankan instruksi belau. Nah dari situlah saya semakin termotivasi untuk bisa memberikan yang terbaik dan masuk tim utama," ujar dia.
Sementara itu Presiden Pasoepati, Aulia Haryo Suryo menyebut pelatih asal Austria itu memiliki jasa besar bagi sepak bola Indonesia. Termasuk jadi runner-up Piala AFF 2016 setelah Indonesia bebas dari sanksi FIFA.
Baca Juga:Alfred Riedl, Mantan Pelatih Timnas Indonesia Meninggal Dunia
"Dedikasi dan kerja keras coach Alfred Riedl untuk sepak bola Indonesia patut dicontoh pelatih lain. Kami turut berduka cita, semoga diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," ujar Rio, sapaan akrabnya.
Kontributor : RS Prabowo