SuaraJawaTengah.id - Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Ketep Pass membatasi jumlah pengunjung untuk mengantisipasi membludaknya wisatawan selama libur cuti bersama 28-30 Oktober 2020.
Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran DTW Ketep Pass, Edward Alfian mengatakan, jumlah pengunjung dibatasi 2 ribu orang setiap hari. Sedangkan jumlah maksimal wisatawan di dalam objek wisata dibatasi hanya sekitar 300 orang.
Pengaturan dan pembatasan jumlah pengunjung sudah diberlakukan sejak dari parkir kendaraan. Jika parkir penuh dan jumlah pengunjung diperkirakan sudah mencapai 2 ribu orang, wisatawan akan dialihkan ke objek wisata lainnya di sekitar Ketep.
Pengelola akan memberlakukan sistem buka-tutup loket untuk membatasi jumlah pengunjung di dalam objek wisata.
Baca Juga:Cegah Covid-19 di Libur Panjang, Indramayu Perketat Protokol Kesehatan
“Nanti sekitar pukul 10.00 atau 11.00 kita sudah tutup area untuk pengunjung. Jadi kalau nanti pukul 13.00 sudah mencapai 2 ribu pengunjung, berarti sudah mulai dijalankan protokol kesehatannya,” kata Alfian, Senin (26/10/2020).
Menurut Alfian pada masa puncak liburan seperti Lebaran, Ketep Pass pernah menerima wisatawan mencapai 8 ribu orang per hari.
“Kami hanya mengambil di angka 2 ribu. Ini sebagai upaya objek wisata Ketep Pass menjaga protokol kesehatan agar tetap bisa diterapkan.”
Sambil menunggu loket kembali dibuka, wisatawan dapat menikmati kuliner atau mengunjungi objek wisata di sekitar Ketep menggunakan Jeep Explorer. Pengelola menyediakan 10 unit jeep wisata yang dapat disewa dengan trip tertentu.
“Kalau nanti parkir itu full kendaraan, kita arahkan pengunjung ke objek wisata Kragilan Top Selfie, Grenden. Jadi harapannya selama Covid ini kita harus bekerja sama dengan pengelola daya tarik wisata lainnya,” ujar Alfian.
Baca Juga:Jelang Libur Panjang, Anies Bakal Perketat Pengawasan di Restoran
Daya Tarik Wisata (DTW) Ketep Pass juga membuka layanan reservasi agar pengunjung dapat memesan tiket sebelum hari kunjungan.
“Beberapa sudah reservasi ke kami. Tapi angkanya masih sedikit sekali, mungkin karena wisata alam terbuka belum banyak yang reservasi.”
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyarankan warganya yang berada di perantauan untuk tidak mudik selama libur panjang pada akhir Oktober ini. Warga di perantauan diminta tetap di rumah agar bisa menjaga kesehatan.
Pemerintah Provinsi Jateng akan menyiapkan penjagaan seperti saat Lebaran. Pemerintah kabupaten dan kota di Jateng juga diperintahkan mengantisipasi kerumunan di tempat wisata.
Ganjar dengan tegas memerintahkan pengelola objek wisata betul-betul menerapkan protokol kesehatan. Akan ada patroli yang mengontrol tempat-tempat wisata tersebut.
Daya Tarik Wisata (DTW) Ketep Pass membatasi jumlah pengunjung selama libur cuti bersama 28-30 Oktober 2020. (suara.com/ Angga Haksoro Ardhi).
Kontributor : Angga Haksoro Ardi