Dikecam Banyak Pemimpin Negara, Ini Tujuan Presiden Emmanuel Macron

Pernyataannya dianggap melukai umat muslim, namun jika dibaca dari pengamat, ada tujuan tertentu dari ucapan Presiden Emmanuel Macron

Budi Arista Romadhoni
Senin, 02 November 2020 | 08:54 WIB
Dikecam Banyak Pemimpin Negara, Ini Tujuan Presiden Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara di depan Basilika Notre-Dame de l'Assomption di Nice, tempat tiga orang dibunuh oleh orang yang diduga teroris pada Kamis pagi waktu setempat (29/10/2020). [AFP/Eric Gaillard]

SuaraJawaTengah.id - Presiden Emmanuel Macron dikecam beberapa pemimpin negara, dari Presiden Turki Tayyip Erdogan hingga Presiden RI Joko Widodo. 

Macron menjadi buah bibir pemimpin dunia karena dianggap membenci umat Islam membahayakan umat muslim di negaranya. Hal itu terjadi usai terjadi serangan teror mematikan yang terjadi di sebuah katedral di Nice, Prancis. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan mengecam pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Jokowi menegaskan, kebebasan berekspresi yang dapat mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan.

Baca Juga:Macron: Saya Tak Bisa Benarkan Kekerasan Fisik karena Kartun Nabi Muhammad

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun," Kata Presiden.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Emmanuel Macron butuh perawatan mental atas sikapnya terhadap Muslim.

"Apa masalah orang bernama Macron ini dengan Muslim dan Islam? Macron membutuhkan perawatan mental." ujarnya saat pertemuan partai dikutip dari Sky News.

Pernyataan dengan nada serupa juga diungkapkan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad yang justru mengatakan berhak untuk membunuh jutaan orang Prancis.

"Muslim memiliki hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian masa lalu," katanya.

Baca Juga:Berikut Produk Asal Prancis yang Diboikot di Negara Muslim, Kalian Pakai?

Pria yang menjabat sebagai perdana menteri selama 24 tahun itu menyebut Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai sosok yang "tidak menunjukkan bahwa dia beradab", dan "sangat primitif."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini