Indra mengatakan, Roemah Makan Rakjat dikelola oleh relawan dari berbagai kalangan dan komunitas. Mereka secara sukarela memasak dan menyiapkan makanan dan minuman.
"Untuk pendanaan, kami dapat dari donatur tetap dan tidak tetap. Donatur tertarik ikut membantu dan berperan setelah melihat kegiatan Roemah Makan Rakjat ini yang positif. Donasinya tidak terbatas hanya uang, tetapi bisa juga barang, seperti sayur dan makanan matang," jelasnya.
Sudah memasuki bulan keempat operasional, Indra menyebut Roemah Makan Rakjat akan diupayakan terus buka meski nantinya pandemi Covid-19 sudah selesai.
"Mulai berdiri 24 Juli 2020 dan ini masuk bulan ke empat. Rencananya selamanya. Kalau pandemi sudah selesai kita terus berjalan. Masyarakat juga inginya tidak selesai ketika pandemi berakhir," ucapnya.
Baca Juga:Langgar UU Karantina, Wakil Wali Kota Tegal akan Jalani Sidang Minggu Depan
Salah satu pengunjung Roemah Makan Rakjat, Sutisno, 43, mengaku terbantu dengan adanya rumah makan gratis tersebut. Sebab di masa pandemi, pendapatannya sebagai sopir ojek online menurun drastis.
"Pendapatan menurun sampai 50 persen karena orderan sepi. Lagi pandemi kaya gini banyak yang kerja di rumah," tuturnya.
Sutisno pertama kali mengetahui keberadaan Roemah Makan Rakjat dari rekan-rekannya sesama ojek online. "Saya tidak setiap hari ke sini. Kalau di rumah masak ya makan di rumah," ujar warga Slawi ini.
Kontributor : F Firdaus
Baca Juga:Niat Pulang ke Tegal, Pemuda Ini Malah Belajar Pertanian Sampai ke Jepang