Tak Bisa Kembali Ke Tiongkok, Sejoli Ini Buka Kursus Bahasa Mandarin

Pasangan Sejoli ini merupakan Dosen di Hainan college, dan Universitas Kebangsaan Wangsi, Tiongkok

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 17 November 2020 | 14:34 WIB
Tak Bisa Kembali Ke Tiongkok, Sejoli Ini Buka Kursus Bahasa Mandarin
Puluhan anak mengikuti kursus mandarian gratis yang diprakarsai oleh Arif Hidayat dan Lia Amelia di rumahnya di Desa Sendang Kecamatan Wonotunggal. (Ayosemarang/Muslihun)

SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid -19 yang melanda Tiongkok membuat pasangan sejoli warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di negara tersebut memutuskan untuk pulang ke tanah kelahiranya di Desa Sendang Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang

Mereka adalah Arif Hidayat (37) dan Lia Amelia (36), keduanya berprofesi sebagai dosen di Hainan college, dan Universitas Kebangsaan Wangsi, Tiongkok. Dijelaskan Arif, ia bersama sang istri pulang ke Indonesia saat libur musim dingin Desember 2019.

"Namun di Tiongkok pada Februari 2020 dilanda pandemi Covid-19, dan kami tidak bisa kembali. Kami diizinkan mengajar secara online di rumah," ucapnya, dilansir Ayosemarang.com Selasa (16/11/2020).

Selang beberapa waktu, Arif bersama Lia memutuskan untuk membuka kursus bahasa mandarin di desa mereka tinggal. 

Baca Juga:Tesla Bakal Bangun Pabrik di KIT Batang, Bupati Sebut Urusan Para Dewa

"Sebenarnya memang kami punya cita-cita memberikan ilmu ke anak-anak desa. Dan kami berpikir ketika kembali ke tanah air menjadi momentumnya," jelasnya. 

Adapun Arif dan Lia sudah tinggal di Tiongkok sejak 2011, dan menjadi pengajar di universitas sejak 2014 silam. 

Sementara itu Lia menerangkan, peluang kerja jika menguasai bahasa mandarin sangat besar, apalagi ia mendengar Batang akan menjadi surga investasi, di mana skill bahasa mandarin akan sangat dibutuhkan. 

"Banyak sekali perusahaan asal Tiongkok mencari orang yang bisa berbahasa mandarin. Bagi kami hal itu menjadi peluang untuk masyarakat, dan kami punya cita-cita mengajarkan ilmu yang sudah kami miliki jadi kami buka kursus ini," imbuhnya. 

Ia menambahkan, memang sengaja tak memungut biaya dalam kursusnya, karena menurut Lia masyarakat sangat butuh skill tersebut.

Baca Juga:Mengerikan! Menara Sutet Roboh di Batang Jawa Tengah

"Harapan kami masyarakat bisa menguasai bahasa mandarin, karema orang Tiongkok saja bisa bahasa Indonesia, dan bekerja di tanah air dengan upah tinggi. Tentunya orang Indonesia juga punya peluang tersebut untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa ini," tambahnya.

Meski demikian alasan Arif dan Lia menggelar kursus bahasa mandarin di Desa Sendang, terbilang sulit diterima oleh manusia normal. 

Pasalnya, Arif dan Lia melepaskan pekerjaan mereka sebagai dosen di Hainan college, dan Universitas Kebangsaan Wangsi. Bahkan keduanya menolak untuk diperpanjangan kontrak oleh pihak universitas, dan memilih membuka kursus bahasa mandarin secara cuma-cuma di desa. 

Terlihat puluhan anak-anak berkumpul di sebuah bangunan yang ada di Desa Sendang, untuk mengikuti kursus bahasa mandarin.  Keriangan anak-anak sangat terasa dalam kegiatan tersebut, pasalnya pembelajaran diisi dengan nyanyian, menulis dan cerita. 

Kursus tersebut bisa diakses oleh anak-anak secara gratis alias cuma-cuma. Beberapa anak-anak juga sangat menikmati pembelajara yang diampu oleh Arif dan Lia. 

Bahkan dalam tempo waktu kurang dari dua pekan, mereka sanggup menerapkan bahasa mandarin dasar ke keseharian. 

Julia Wulandari (9) satu di antaranya, bahkan saat ditanya nama, ia menjawab dan memberi salam menggunakan bahasa mandarin.  Menurut Julia, tak hanya bisa belajar bahasa mandarin, ia jiga diajari mengenal tulisan mandarin. 

"Dari tulisan sampai nada pengucapan menggunakan bahasa mandarin diajarkan di sini. Saya sangat senang karena bisa mengenal dan menggunakan bahasa mandarin," jelasnya.

Bahkan tak hanya kelas untuk anak-anak, Arif dan Lia juga menggelar kursus untuk remaja dan orang tua. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak