SuaraJawaTengah.id - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal atau yang sering disapa Gus Sahal menganggap sikap toleransi antar umat beragam di Indonesia nampak pudar.
Hal itu dia ungkapkan karena belakangan banyak kalangan Islam yang parno dan curiga berlebihan terhadap umat Kristen. Seperti alergi terhadap salip, terganggu kalau ada misa, serta pendirian gereja dipersulit izinnya.
Menurut Gus Sahal, meski umat Kristen meyakini Yesus sebagai anak Tuhan, dan mengimani Bunda Maria sebagai Ibu Tuhan, Nabi Muhammad sama sekali tidak mengejek dan dan menghina keyakinan tersebut.
"Enggak seperti Rizieq Shihab lah yang mengejek Yesus bidannya siapa? Karena sikap seperti itu menista keyakinan agama lain. Nabi juga enggak berperilaku seperti Ustaz Abdul Somad, yang bilang ada jin kafir pada salib. Karena itu juga menistakan simbol sakral agama lain," kata dia disitat Cokro TV, Kamis (24/12/2020).
Baca Juga:Potret Keluarga Muslim Adiyanto, Kerja & Tinggal di Lingkup Gereja Ciputat
Lebih lanjut, Gus Sahal berpendapat, sebenarnya perilaku Habib Rizieq dan Abdul Somad bukan hanya bertentangan dengan akhlak nabi. Tapi dia juga menilai telah melanggar ajaran Alquran.
Sebab Alquran jelas-jelas melarang Muslim mencela Tuhan dan sesembahan agama lain. Karena itu bisa berakibat Tuhan orang Islam, balik dihina dan dinista.
"Nah nabi menyilakan orang Kristen beribadah di dalam masjid, ini jangan diartikan setuju dengan ajaran Kristen. Nabi tentu sangat tidak menyetujui keyakinan dan akidah orang Kristen. Begitupun sebaliknya. Namun kendati berbeda akidah, namun nabi tetap hormati keyakinan Kristen," kata dia.
Sikap toleran ini lalu diperkuat dengan perjanjian Nabi dengan komunitas Kristen Najran setelah pertemuan tersbut. Perjanjian ini, bahkan kata Gus Sahal, pernah dibahas oleh cendikiawan Quraish Shihab.
Dalam perjanjian itu, nabi mengaku akan membela, akan melindungi kaum Kristen Najran, untuk ibadah mereka, bantu dirikan rumah ibadah, jaga rumah ibadah, sebagaimana perlindungan nabi terhadap keluarga dan umat Islam.
Baca Juga:Rizieq Shihab Ditahan, FPI Dilarang Beraktivitas
"Kendati janji nabi disampaikan ke Nasrani Najran, tapi dia tidak mengikat terbatas, kepada mereka saja, namun semua kaum Nasrani di manapun. Berlaku sepanjang masa," katanya.
Dari sana, kemudian dia mengaku bisa memetik pelajaran. Pertama, yakni umat Islam memang dipahami untuk hormati agama lain. Kedua, nabi juga mengajarakan umat Islam agar tak parno dan curiga serta over dosis dengan mencurigai agama lain.
"Inilah esensi lakum dinukum waliyadin," katanya mengakhiri.