Studi cross-sectional ini melibatkan pria muda Denmark antara 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2017. Berdasarkan 1679 pria yang berpartisipasi, 98 pria mengaku konsumsi suplemen minyak ikan selama 3 bulan terakhir, 53 orang mengaku mengonsumsinya dalam 60 hari.
Setelah dibandingkan, laki-laki yang tidak mendapat suplemen minyak ikan, laki-laki dengan asupan suplemen minyak ikan kurang dari 60 hari memiliki volume semen yang lebih rendah.
Sedangkan, laki-laki dengan asupan suplemen minyak ikan pada 60 hari atau lebih memiliki volume semen yang lebih tinggi.
Demikian pula, ukuran testis pada pria dengan asupan suplemen kurang dari 60 hari pria dengan asupan suplemen minyak ikan selama 60 hari atau lebih terlihat lebih besar dibandingkan dengan pria tanpa asupan suplemen.
Baca Juga:Satgas: Lonjakan Covid-19 Indonesia Bukan Akibat Varian Baru Virus Corona
Selain itu, pria dengan asupan suplemen omega-3 memiliki tingkat hormon perangsang folikel 20 persen lebih rendah dan tingkat hormon luteinizing 16 persen lebih rendah dibandingkan dengan pria tanpa asupan suplemen.
Banyak bukti ilmiah mengatakan bahwa lemak omega-3 dalam salmon, sangat penting untuk kesehatan fungsi tubuh, terutama bagi pria yang aktif. Omega-3 dapat mengurangi stres oksidatif dan peradangan.