“Saya kemarin melihat, sempat beredar video-video (penambangan pasir). Tolong keselamatan itu diutamakan. Kemarin sudah di-warning masih saja ada yang bandel,” ujar Taj Yasin.
Menurut Wakil Gubernur, izin penambangan saat ini ditangani oleh pemerintah pusat. “Tentu ada satgas. TNI dan Polri kita akan dibantu BPBD. Dari perizinan kita juga selalu mengingatkan," tegasnya.
Pada kesempatan ini Taj Yasin memuji pengelolaan posko pengungsian warga Merapi. Masyarakat dinilai cepat bekerja sama saat mendapat instruksi untuk mengungsi.
“Edukasinya sudah bagus. Mulai dari gotong royong di tempat pengungsian dan evakuasi. Masyarakat ketika ada warning bisa langsung memahami. Yang lama itu kan saat mereka mau dievakuasi mereka nggak mau dulu," pungkasnya.
Baca Juga:Pengungsi Erupsi Gunung Merapi Tersebar di Tujuh Titik
Pada kunjungan kali ini Wakil Gubernur juga menyerahkan bantuan beras dan bahan-bahan pokok. Bantuan dikumpulkan melalui wadah komunitas dan relawan Santri Gayeng.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada 27 Januari 2021 mencatat terjadi 52 kali guguran awan panas. Jarak luncur awan panas diperkirakan sejauh 3,5 kilometer dari puncak Merapi ke arah hulu Kali Boyong dan Krasak.
Jarak luncur awan panas guguran masih dalam rekomendasi jarak bahaya yang telah ditetapkan, yaitu maksimum 5 km dari puncak Merapi. Erupsi eksplosif juga masih mungkin terjadi di Gunung Merapi. Potensi bahaya erupsi eksplosif berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 kmm dari puncak Merapi.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Baca Juga:Tegas! Ganjar Akan Denda ASN yang Melanggar Protokol Kesehatan
- 1
- 2