SuaraJawaTengah.id - Banjir di Kota Pekalongan masih belum surut, Senin (8/2/2021). Banjir terus meluas dan jumlah warga yang mengungsi bertambah.
Banjir tersebut merendam hampir semua kelurahan di Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur dan Pekalongan Selatan.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan, banjir memasuki hari ketiga karena cuaca yang semakin ekstrim.
"Jumlah rumah yang terendam banjir masih kami data, yang pasti ada 26 kelurahan yang terdampak," kata Dimas, Senin (8/2/2021).
Baca Juga:Banjir Masih Kepung Kota Pekalongan, Hampir Seribu Warga Mengungsi
Menurut Dimas, wilayah yang terparah terendam banjir di antaranya Kelurahan Tirto, Kelurahan Pasiskramatkraton Kecamatan Pekalongan Barat dan Kelurahan Degayu Kecamatan Utara.
"Dan ada tambahan yang dalam di wilayah Klego, bantaran sungai Banger dan Krapyak di bantaran sungai Loji. Ketinggian banjir 60 sentimeter sampai satu meter," ujar Dimas.
Dimas mengungkapkan, hingga Senin dini hari, jumlah warga yang mengungsi mencapai 2.882 orang. Mereka tersebar di 41 titik pengungsian yang ada di empat kecamatan.
"Ini sudah kami data dan kami back up untuk kebutuhan-kebutuhan dasarnya," ucap Dimas.
Jumlah pengungsi tersebut bertambah dari sehari sebelumnya. Pada Minggu (7/2/2021) jumlah pengungsi sebanyak 923 orang yang tersebar di 15 titik pengungsian.
Baca Juga:Semarang Dilanda Banjir, Tengku Zul Beri Doa Semangati Ganjar Pranowo
Selain aula kantor kelurahan, kantor kecamatan, dan gedung pertemuan, warga juga mengungsi di sejumlah musala, masjid dan sekolah.
Dimas mengatakan, pihaknya terus bersiaga menghadapi banjir karena sesuai prediksi BMKG, curah hujan masih akan tinggi hingga tiga hari ke depan. "Khusus Kota Pekalongan masuk kategori siaga untuk cuaca," ujar dia.
Sebelumnya, banjir di Kota Pekalongan sudah terjadi sejak Sabtu (6/2/2021). Banjir merendam Kota Batik setelah hujan deras sejak Sabtu dini hari. Pada hari itu, banjir merendam 22 kelurahan.
Kontributor : F Firdaus