SuaraJawaTengah.id - Ustadz Maaher At-Thuwailibi meninggal di tahanan Bareskrim Mabes Polri pada Senin (8/2/2021) malam. Ia meninggal saat menjalani penahanan kasus hukum yang menimpanya.
Meninggalnya Ustadz Maaher pasti meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan pengikutnya.
Akun media sosial twitter, @abu_waras mengunggah video Ustadz Maaher saat menjadi imam salat maghrib di Masjid Asy-Syifa Wal Hidayah Bandung. Dituliskan pada video itu, Ustadz Maaher saat bersama Ustadz Felix Siauw salat bersama.
"Inallilahi wainna ilaihi rojiun. Semoga Setiap Al Fatihah yg dibacakannya dan yg dikirimkan umat Islam kepadanya, semoga menjadi penerang di alam Kuburnya.. (Buka Videonya dan tonton sampai habis. Mari penuhi TL kita dgn bacaan Al-Fatihah-nya beliau)," tulis akun @abu_waras.
Baca Juga:Ustadz Maaher Dimakamkan di Sebelah Syekh Ali Jaber, Banyak Dengar Al Quran
Pada video itu, terdengar suara merdu Ustadz Maaher saat membaca Alquran surat Al Fatihah.
Warganet pun merinding mendengar suara merdu Ustadz Maaher saat menjadi imam salat tersebut.
"Done. Sudah saya tonton dan dengar. Suara bacaannya merdu," tulis @MasAdiJKT
"Beliau meninggal di penjara dunia..dan yg menyeretnya ke penjara akan merasakan penjara akhirat," tulis @BaretaNovri
"Apakah hny saya saja yg merinding dengar suara ustads ini? Smoga khusnul hotimah," tulis @mashuripiliang
Baca Juga:Ferdinand Semprot Novel Baswedan Propaganda Kematian Ustadz Maaher
Lihat videonya bisa klik di SINI
Bagaimana Profil Ustadz Maaher At-Thuwailibi
At-Thuwailibi, pemilik nama lengkap Soni Eranata ini dikenal sebagai sosok ustaz yang sangat aktif di media sosial.
Penceramah asal Medan yang saat ini tinggal di Pulau Jawa tersebut, kerap mengunggah kegiatannya dalam berdakwah di Indonesia. Facebook dan Twitter, merupakan beberapa platform media sosial yang kerap digunakan.
Sosok Ustaz Maaher juga diketahui cukup dekat dengan sosok Ustaz Abdul Somad, yang juga kerap berceramah di ruang publik seperti dirinya. Keakraban mereka terlihat saat keduanya berbagi panggung saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Sumatera Utara.
Kontroversi Ustaz Maaher At-Thuwailibi
Pada tahun 2017 yang lalu, Ustaz Maaher At-Thuwailibi dalam ceramahnya menyatakan bahwa negara Indonesia merupakan negara thagut, di mana pemerintah bagian dari musuh Islam. Hal itu diwujudkan dengan adanya Undang-Undang Ormas yang digunakan untuk membubarkan Hizbut Tahrir Islam (HTI).
Selain itu, dirinya juga mengobarkan fitnah dan provokasi bahwa dengan UU Ormas akan digunakan pemerintah untuk membubarkan gerakan Islam lainnya. Untuk itu, menurutnya UU Ormas tersebut harusnya dilawan oleh kelompok Islam.
Tidak cukup sampai di situ, kontroversi Ustaz Maaher At-Thuwailibi masih berlanjut. Dirinya juga sempat menjadi sorotan setelah dilaporkan oleh aktivis Permadi Arya alias Abu Janda. Dirinya dipolisikan atas tuduhan menyebarkannya ancaman pembunuhan di media sosial.
Selain masalah dengan aktivis Permadi Arya, Ustaz Maaher At-Thuwailibi juga pernah membuat unggahan kontroversial pada video potongan ceramahnya yang viral di dunia maya, namun telah diklarifikasi.
Terbaru adalah perseteruan Ustaz Maaher At-Thuwailibi dengan Nikita Mirzani. Dalam video yang ia unggah di akun twitter @ustadzmaaher_ kurang lebih dua menitan itu meminta Nikita Mirzani untuk meminta maaf secara terbuka kepada publik.
Kronologi Meninggalnya Ustadz Maaher
Polri membeberkan kronologis meninggalnya Ustadz Maaher At-Thuwailibiatau Soni Eranata. Terkuak bahwa beberapa kali Maaher sempat mengeluh sakit sebelum akhirnya meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri, pada Senin (8/2/2021) malam.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan bahwa status Ustadz Maaher kekinian merupakan tahanan titipan Kejaksaan.
Maaher selaku tersangka kasus dugaan penghinaan terhadap ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) Habib Luthfi bin Yahya dan barang buktinya telah dilimpahkan ke Kejaksaan usai berkas perkaranya dinyatakan lengkap.
Namun, sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan, Maaher, kata Argo memang sempat mengeluh sakit. Dia juga sempat dilarikan ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur oleh penyidik Bareskrim Polri.
"Setelah diobati dan dinyatakan sembuh yang bersangkutan dibawa lagi ke Rutan Bareskrim," kata Argo kepada wartawan, Senin (8/2/2021).
Kemudian, Argo menyampaikan bahwa Maaher kembali mengeluh sakit usai pihaknya melimpahkan berkas perkara berikut barang bukti dan tersangka ke Kejaksaan.
Selanjutnya, petugas Rutan Bareskrim Polri pun menurut Argo sempat menyarankan Maaher untuk dibawa ke RS Polri. Hanya saja, Argo mengklaim bahwa yang bersangkutan menolak sampai akhirnya meninggal dunia.
"Soal sakitnya apa tim dokter yang lebih tau," ujarnya.
"Jadi perkara Ustas Maaher ini sudah masuk tahap dua dan menjadi tahanan Jaksa," imbuh Argo.
Sakit Lambung
Sebelum meninggal dunia, Maaher memang sempat dikabarkan sakit keras. Kabar itu diungkapkan oleh pegiat media sosial Denny Siregar.
Lewat akun Twitter @Dennysiregar7 tampak mengunggah foto Maaher yang sedang menangis. Dia mengaku terenyuh saat mengetahui kabar Maaher sedang sakit keras.
"Dengar-dengar Maaher lagi sakit keras. Entah kenapa sesudah nonton video dia nangis, gua terenyuh juga. Ternyata hatinya Rinto." kicau Denny seperti dikutip suara.com, Jumat (22/1).
Saat kabar itu mencuat, kuasa hukum Maaher, Djudju Purwantoro pun membeberkan. Dia bahkan sempat berencana mengajukan permohonan kepada penyidik Dit Tipidsiber Bareskrim Polri untuk bisa merujuk kliennya ke RS Ummi Bogor, Jawa Barat.
Alasannya, lantaran RS Ummi Bogor memiliki rekam medis Maaher. Sebab, sebelum ditahan Maaher kerap berobat di sana terkait penyakit lambung yang dideritanya.
"Karena ada rekam medis, sejak awal sakitnya sebelum (Maaher) ditahan," beber Djudju.