SuaraJawaTengah.id - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sering membuat heboh. Dari yang tak percaya Covid-19, hingga menghina Luhut Binsar Pandjaitan dan Gus Dur.
Diketahui, belakangan ini Budhi Sarwono menuai sorotan lantaran kembali viralnya video lama saat ia menghina mantan presiden RI, Gus Dur, dengan sebutan ‘pi**k’.
Namun siapa sangka, dibalik aksinya yang nyleneh Bupati Banjarnegara yang merupakan keturunan tionghoa itu ternyata seorang mualaf.
Menyadur dari Terkini.id, Budhi Sarwono memang terkenal unik dan sering menyindir pejabat lain. Ia pernah tidur di jalan di jalur wisata Banjarnegara-Dieng.
Baca Juga:Sadis! Perempuan di Banjarnegara Meninggal Dunia Setelah Ditikam Lehernya Oleh Suami
Aksinya tersebut dilakukan untuk menyindir Pemprov Jateng yang harusnya menjadi penanggung jawab perbaikan jalan provinsi itu.
Kemudian, Budhi juga pernah mengimbau masyarakat agar tidak takut untuk menggelar kegiatan di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, ia juga pernah menuding ada permainan klaim rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19.
“Enggak tahu lho kalau ini dikondisikan, enggak ngerti kalau punya kepentingan dikondisikan,” ujarnya dalam sebuah video berdurasi tiga menit lebih yang beredar di media sosial.
“Karena sekarang lumayan sih, kalau karantina di rumah sakit kan lumayan klaimnya. Aku juga sudah mengerti.”
Baca Juga:Usai Sebut Luhut Menteri Penjahit, Video Bupati Banjarnegara Viral Lagi, Hina Gus Dur?
Nah, yang teranyar, Budhi bikin geger karena salah menyebut nama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang justru disebut ‘Luhut Penjahit’.
Siapa sebenarnya Budhi Sarwono?
Budhi Sarwono adalah Bupati Banjarnegara untuk periode 2017-2022, seorang pria yang lahir di Banjarnegara pada 27 November 1962.
Ia merupakan keturunan Tionghoa yang terlahir dengan nama Wing Chin, putra dari pasangan Soegeng Boedhiarto (ayah) dan Karolinna (ibu).
Ayahnya, Soegeng Boedhiarto, merupakan seorang veteran Indonesia dengan nomor 10.024.979/PK dan mantan anggota Pos Rahasia dalam Kota Corp Polisi Militer Djawa (CPMD) yang bertugas sebagai penyadap intelijen.
Menurut pengakuannya, Budhi pernah menjadi seorang bandar narkoba dan pernah mati suri akibat overdosis narkoba.
Ia kemudian mengalami peristiwa-peristiwa spiritual yang menuntunnya untuk memeluk agama Islam pada tahun 1998.
Informasi lainnya, Budhi merupakan Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia Provinsi Jawa Tengah dan juga pemilik PT BUMIREJO, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.