SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kota Solo mengizinkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) digelar. Hal itu seiring dengan kondisi kota bengawan, yang kini sudah PPKM level 3.
Kendati demikian, ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi saat melakukan PTM. Paling penting tentu saja penerapan protokol kesehatan di sekolah.
Menyadur dari Solopos.com, selain prokes, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta wali murid wajib mengantar dan menjemput siswa.
“Wajib. Wajib diantar, memang lebih baik diantar,” kata Gibran, Rabu (1/9/2021).
Baca Juga:Wow! Pemilih Lebih Banyak Perempuan, Wanita Punya Peluang Pimpin Kota Solo
Gibran beralasan mewajibkan orang tua untuk mengantar dan menjemput siswa adalah agar siswa tak banyak berkontak dengan orang.
Khusus untuk anak yatim piatu, Gibran siap memberikan layanan antar jemput dengan armada khusus.
“Kemarin sebelum PPKM kan pernah simulasi. Misal anak yatim piatu ada armada khusus. Akan kita koordinasikan dengan dishub,” ujar dia.
Gibran menyebut saat ini baru beberapa sekolah yang siap menggelar PTM. Gibran pun berencana mengecek langsung pelaksanaan PTM ke sekolah-sekolah.
“Besok baru beberapa sekolah yang siap. Besok kita cek,” ujarnya.
Baca Juga:Ini Doa Anak Supaya Pintar dan Rajin Belajar saat PTM Mulai Digelar
Di sisi lain, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan menggelar PTM mulai pekan depan. Sedangkan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan menggelar PTM pada medio Oktober 2021.
Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho mengatakan PTM akan dilaksanakan pada semua fakultas secara bertahap dan bersyarat. Menurutnya, PTM akan digelar setiap hari pada 3-4 fakultas.
“[PTM] pekan depan. Setiap hari 3-4 fakultas,” ujarnya , Rabu (1/9/2021).
Selain akan dilakukan bertahap untuk fakultas peserta, pihaknya juga menerapkan syarat maksimal 25 mahasiswa per ruangan. “Per ruang maksimal 25 mahasiswa,” imbuh Jamal.
Sementara itu, Rektor UMS Solo Sofyan Anif mengatakan kampusnya akan memulai pembelajaran luar jaringan (luring) pada pertengahan Oktober. Itu pun akan diberlakukan dengan mempertimbangkan perkembangan situasi Covid-19.