SuaraJawaTengah.id - Ribuan massa aksi buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia tantang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk keluar kandang untuk dialog terbuka dengan buruh jika ingin jadi presiden.
Koordinator lapangan aksi, Lukmanul Hakim mengatakan, ribuan buruh yang telah hadir di depan Kantor Dinas Ketenagakerjaan Jateng tersebut menantang Ganjar temui buruh untuk dialog terbuka.
"Kalau memang ingin nyapres ya keluar," jelasnya saat ditemui di depan Kantor Disnaker Jateng, Senin (29/11/2021).
Dalam hal ini, buruh ingin Ganjar temui dengan hati nurani. Jika Ganjar tak keluar, lanjutnya, itu menandakan jika Ganjar tak berpihak kepada buruh.
Baca Juga:Duh! Finish Pertama di Borobudur Marathon, Ganjar Pranowo Gagal Raih Juara
"Kita ingin dia datang dari hati nurani. Kalau dia tetap menggunakan undang-undang dia pasti tak keluar tuh," katanya.
Selain itu, jika Ganjar tak berani keluar dan beradu konsep menemui buruh Hakim menduga orang nomor satu di Jateng itu tak mempunyai konsep soal pengupahan.
"Saya minta Ganjar untuk tegak lurus meski ada ancaman-ancaman," tegasnya.
Dia mengingatkan kepada Ganjar agar membela rakyat kecil. Menurutnya, undang-undang dibuat untuk melindungi yang lemah. Untuk itu, dia akan menunggu Ganjar hingga keluar dari kantornya.
"Rencananya kita akan menunggu Pak Gub sampai keluar," imbuhnya.
Baca Juga:Gubernur Ganjar Kembali Jadi Mandor Pembangunan Kawasan Borobudur
Bahkan, pihaknya sudah mempersiapkan untuk membuat dapur umum di depan Kantor Gubernur Jateng. Pihaknya akan mencoba untuk koordinasi dengan aparat perihal dapur umum tersebut.
"Kita akan coba koordinasi dengan teman-teman aparat untuk lakukan hal itu," paparnya.
Federasi buruh juga sudah berkomunikasi dengan mahasiswa untuk menyikapi Omnibus Law yang sebenarnya sudah inkonstitusional secara hukum. Elemen-elemen yang menolak Omnibus Law sudah mulai konsolidasi.
"Aksi ini juga di dukung dari Organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah," paparnya.
Kontributor : Dafi Yusuf