Terungkap! Konsumsi Vitamin Tidak akan Mencegah Kematian Akibat COVID-19

Diketahui vitamin menjadi bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan. Tetapi penelitian baru menunjukkan vitamin mungkin tidak memainkan peran besar mengobati COVID-19

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 02 Maret 2022 | 14:44 WIB
Terungkap! Konsumsi Vitamin Tidak akan Mencegah Kematian Akibat COVID-19
Ilustrasi vitamin dan obat untuk isoman. Diketahui vitamin menjadi bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan. Tetapi penelitian baru menunjukkan vitamin mungkin tidak memainkan peran besar mengobati COVID-19. (Pexels/Anna Shvets)

Dr. Beran menambahkan, kunci dalam memerangi COVID-19 yakni pencegahan daripada pengobatan, antara lain vaksinasi, mempraktikkan jarak fisik, dan memakai masker.

Lalu, apakah vitamin pernah membantu untuk COVID-19? Meskipun vitamin jelas tidak terkait dengan penurunan risiko kematian akibat COVID-19, Anda masih membutuhkan banyak nutrisi ini untuk kesehatan tubuh. Kekurangan salah satu dari zat ini dapat berdampak negatif pada kemampuan sistem kekebalan Anda untuk melawan infeksi.

"Dalam beberapa hal, tubuh dan sistem kekebalannya seperti mobil. Anda membutuhkan semua bagian yang berfungsi dan dalam kondisi baik," tutur profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, dan profesor kedokteran di Harvard Medical School, Walter Willett, MD, DPH.

Satu studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE menemukan, orang dengan kekurangan vitamin D lebih mungkin mengalami penyakit parah atau kematian akibat COVID-19.

Baca Juga:Tanggapi Dua Tahun Pandemi COVID-19, Ini Pesan dari IDI untuk Pemerintah

Tetapi para peneliti menyimpulkan studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah dan kapan suplementasi vitamin D pada mereka yang kekurangan dapat berdampak pada hasil klinis.

"Kami tahu orang-orang dengan kadar vitamin D yang rendah mengalami kondisi yang lebih buruk dengan COVID-19, tetapi kami tidak tahu apakah mengonsumsi D pada saat Anda terpapar akan membuat perbedaan atau tidak," ujar ahli gastroenterologi di Johns Hopkins Medicine dan profesor kedokteran di Johns Hopkins School of Medicine, Gerard Mullin, MD.

Jadi, mengkonsumsi vitamin atau suplemen bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk melindungi diri Anda dari COVID-19 atau meninggal karenanya.

Jika Anda akhirnya mengonsumsi suplemen yang tidak diperlukan atau tidak direkomendasikan oleh dokter, Anda malah meningkatkan risiko efek samping atau bahkan keracunan vitamin, kata Dr. Willett.

Tetapi jika Anda kekurangan vitamin apa pun berdasarkan diagnosis dokter Anda dari tes darah sederhana, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin merekomendasikan suplementasi.

Baca Juga:Tertinggi Kedua di Jawa Barat, BOR RS Rujukan COVID-19 Cimahi Tembus 72,89 Persen

Melengkapi vitamin D secara khusus, jika Anda kekurangan, dapat membantu kesehatan tulang, otot, jantung, dan kekebalan Anda. Tetapi jika Anda tidak memiliki indikasi medis untuk vitamin, maka vitamin tersebut tidak akan memengaruhi hasil klinis Anda jika Anda terkena COVID-19, menurut Dr. Beran.

Jika Anda curiga Anda kekurangan vitamin apa pun, sembari menunggu diagnosis dokter, Anda dapat mempertimbangkan untuk menambah asupan buah, sayuran, dan makanan sehat lainnya, karena suplemen tidak bisa menggantikan diet sehat.
[ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini