SuaraJawaTengah.id - Tak hanya ulet, plesiran dunia malam dan prostitusi di tengah hiruk-pikuk perkotaan juga liat. Prostitusi dan hiburan malam layaknya jamur di musim hujan, meski diberantas namun tumbuh silih berganti.
Hal itu juga terjadi di Kota Semarang, yang merupakan jantungnya Provinsi Jawa Tengah. Di Kota Atlas, hiburan malam dan prostitusi bahkan jadi hobi bagi sejumlah kalangan pemuda.
Seperti yang dilakukan Boby (37) dan Joe (37) warga Kota Semarang bersama rekan-rekannya. Setiap tanggal muda atau usai mendapat gaji, Boby dan Joe melakukan pelesiran.
Pelesiran yang dilakukan bukannya ke destinasi wisata alam atau taman rekreasi, namun ke lokasi hiburan malam hingga lokalisasi.
Baca Juga:Asyik Karaoke, Wanita Muda di Wonogiri Tiba-tiba Diciduk Polisi, Ternyata Isap Barang Haram Ini
Hal tersebut dilakukan Boby dan Joe hampir 10 tahun terkahir, bahkan tak hanya satu bulan sekali, acapkali pelesiran dilakukan dua pekan sekali.
Lantaran bak menjadi rutinitas, mereka hingga hafal tarif, lokasi sampai nama wanita malam yang mereka temui.
Joe menyebutkan, di Kota Semarang ada beberapa tempat yang menyediakan layanan plus-plus.
Menurutnya Kota Semua lengkap, dari tarif terendah hingga tertinggi atau ia sebut tarif kuda.
"Kalau Kota Semarang lengkap, misalnya karaoke di wilayah Kota Lama Semarang, di sana ada tiga tempat, tarifnya Rp 600 ribu," katanya, Sabtu (26/03/22) dini hari.
Baca Juga:Polisi Kawal Pemkot Malang Berantas Prostitusi Online
Dilanjutkannya, tarif tersebut untuk 3 jam karaoke, 2 wanita pemandu lagu, dan 2 minuman keras Congyang.
"Ada juga paket karaoke di wilayah Sunan Kuning yang dipatok Rp 60 ribu perjam, sedangkan untuk pemandu lagu Rp80 ribu perjam,"paparnya.
Joe juga mengungkapkan, di Terminal Penggaron juga ada karaoke plus-plus, dengan paket Rp600 ribu untuk tiga jam karaoke, 3 pamadu lagu dan 3 botol Congyang.
"Tarif bercinta dengan wanita malam di Kota Semarang juga variatif dikisaran Rp200 ribu hingga Rp500 ribu," paparnya.
Joe mengatakan, ada juga tarif tambahnya jika menginginkan pemandu lagu tari telanjang.
"Kalau kami menyebutnya hula-hula, tarif di sejumlah karaoke di Kota Semarang sekitar Rp 300 ribu," ucap Joe.
Sementara itu Boby, mengatakan tak hanya tarif ratusan ribu, di Kota Semarang juga ada tempat karaoke lengkap dengan tarif belasan juta rupiah.
"Kalau untuk tarif kuda, ada di salah satu hotel dan diskotik, paket di sana dipatok Rp 15 juta sampai Rp 30 juta. Isinya ya paket karaoke lengkap, ada wanitanya, minuman keras, dan bisa bercinta di dalam room," papar pemuda bertubuh gempal itu.
Diakui Boby, hiburan malam dan prostitusi di Kota Semarang seperti jamur di musim penghujan, jika satu tutup yang lain buka.
"Menurut saya Kota Semarang lengkap dari harga paling bawah misalnya di wilayah Pasar Dargo sampai yang tarif kuda ada semua. Dan menurut saya tidak akan bisa dihilangkan," terangnya.
Boby menyebutkan, plesiran hiburan malam menjadi penghilang stres atau healing untuknya dan rekan-rekannya.
Meski demikian, Boby mengatakan, ia dan rekan-rekannya tak pernah menaruh hati kepada para wanita malam yang mereka temui.
"Kami menyebutnya MH atau main hati, jadi dikelompok kami sering ada pembahasan hal itu, dan mewanti-wanti jangan sampai MH dengan wanita malam. Meski demikianlah masih ada yang MH ke wanita malam, bahkan memberikan Alquran ke wanita tersebut. ya mau bagaimana lagi, namanya juga manusia," kekehnya.
Kontributor : Aninda Putri Kartika