SuaraJawaTengah.id - Perekam video sekaligus penyebar video ketiga bocah pamer alat vital di kompleks GOR Goentoer Darjono Purbalingga diketahui seorang wanit.
Merekapun akhirnya buka suara dan meminta maaf.
ES (35) dan US (32) yang tengah berolahraga waktu sore hari pada pekan lalu tak menyangka jika videonya bakal viral dan menimbulkan polemik di media sosial.
"Saya ES dan rekan saya US, meminta maaf kepada masyarakat Purbalingga pada khususnya dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya terutama yang menggunakan media sosial atau medsos terkait unggahan saya yang menampilkan tiga orang anak di GOR Goentoer Darjono," katanya di hadapan wartawan, Selasa (10/5/2022).
Baca Juga:Sukses di Tanah Rantau, Pedagang Pecel Lele saat Mudik Tebar Uang dari Atas Masjid, Videonya Viral
Semua itu menurutnya karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman dia, apabila unggahannya akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa.
Durasi yang tersebar di media sosial menurut US sudah terpotong.
Awal mula kejadian ini viral karena ia mengunggahnya di status medial sosial WhatsApp. Pada saat itu kedua perekam tersebut tengah berolahraga di luar stadion.
"Video yang terekam itu tanpa sengaja. Sebelumnya saya tidak melihat anak-anak itu di sekitar situ. Karena awal mulanya kita berolahraga di dalam GOR. Anak-anak itu dengan sendirinya satu-satu secara berurutan (memamerkan alat vital)," terangnya.
"Begitu kejadian saya lari menghindar. Durasi yang tersebar itu terpotong. Saya lari ke arah belakang, terus ada bapak-bapak begitu dibentak dia berhenti. Terus kita pulang," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Purbalingga, AKBP Era Johny berdasarkan pendampingan psikologi dadi kepolisian hingga saat ini kondisi ketiga anak ini sedikit malu jika kembali ke lingkungannya.
"Dari sisi pendampingan kami, kondisi anak tersebut sekarang agak sedikit pemalu kalau memang dia harus kembali ke lingkungannya. Namun saat ini, secara psikologis umum mereka masih riang. Jadi kami akan tetap melakukan pendekatan secara terus menerus. Sehingga kembali pulih lagi dan anak ini dapat kembali normal dan tidak terganggu baik fisik maupun mentalnya," tutupnya.
Latar belakang yang membuat ketiga adek-kakak tersebut sampai memamerkan kemaluannya hingga kini masih dalam proses pendalaman. Pihak kepolisian tetap mempertimbangkan kondisi psikologi anak dalam meminta keterangan. Namun pihaknya mempertegas perilaku tersebut murni kenakalan anak bukan karena gangguan mental.
Kontributor : Anang Firmansyah