Pengikisan Batuan, Salah Satu Alasan Pembatasan Jumlah Pengunjung Naik Candi Borobudur

Tingkat keausan batu terutama terdapat di tangga naik di sisi timur dan tangga turun di sisi utara.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 07 Juni 2022 | 18:41 WIB
Pengikisan Batuan, Salah Satu Alasan Pembatasan Jumlah Pengunjung Naik Candi Borobudur
Staf Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur (BKB), Mura Aristina menunjukkan batuan Candi Borobudur yang terkikis akibat pijakan kaki para pengunjung. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Staf Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur (BKB), Mura Aristina mengatakan, keausan batuan Candi Borobudur di banyak titik menujukkan kerusakan yang parah.

Dia berharap masyarakat memahami jika kedepan akan diberlakukan pembatasan jumlah pengunjung yang naik ke badan candi sebanyak 1.200 orang per hari.

“Secara kasat mata, secara umum Borobudur terlihat baik-baik saja. Tapi ternyata keausannya cukup parah. Harapannya masyarakat semakin paham dan sadar pentingnya melestarikan warisan budaya dunia, Candi Borobudur,” kata Mura.

Bahasan soal pelestarian Candi Borobudur menyeruak bersamaan dengan wacana menaikkan harga tiket naik ke Candi Borobudur.

Baca Juga:Menparekraf Sebut Pembatasan Kunjungan di Candi Borobudur Jadi Keharusan, Begini Alasannya

Rencana menaikkan harga tiket itu diungkapkan Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan melalui akun Instagram  @luhut.pandjaitan, pada Sabtu (4/6/2022).  

Rencana manaikkan harga tiket untuk membatasi kuota turis yang akan naik ke badan Candi Borobudur. Kuota turis yang boleh naik ke Candi Borobudur akan dibatasi 1.200 orang per hari.

“Dengan biaya 100 dolar untuk wisman (wisatawan manca negara) dan turis domestik sebesar Rp750 ribu. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya Rp5 ribu saja. Sedangkan untuk masuk ke kawasan candi akan tetap mengikuti harga yang sudah berlaku," tegasnya.

Wacana kenaikan harga tiket naik ke Borobudur itu salah satunya dikritik Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia.

Ketua Pelaksana Harian DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia, Eric Fernando mengatakan, pengelolaan Candi Borobudur harus diperkuat dari sisi spiritual-keagamaan.

Baca Juga:Pro dan Kontra di Balik Rencana Kenaikan Harga Tiket Naik ke Stupa Candi Borobudur

Dia mendukung upaya pemerintah menjaga kelestarian Candi Borobudur sebagai situs warisan budaya dunia. Termasuk mendukung aturan kapasitas maksimum jumlah pengunjung yang bisa naik ke struktur puncak bangunan atau Arupadhatu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini