“Seharusnya yang bisa naik ke Arupadhatu hanya umat Buddha yang sedang melakukan peribadatan seperti pradaksina atau san bu yi bai,” kata Eric Fernando.
Menurut Eric, upaya mengkomersialisasi Candi Borobudur dengan pemberlakuan tiket dengan harga mahal bagi wisatawan yang akan naik ke struktur puncak bangunan, harus dikaji ulang.
Dia berharap fungsi Candi Borobudur sebagai sarana edukasi dan budaya tidak hilang. “Jangan sampai pengelolaan Candi Borobudur semakin jauh dari fungsi awalnya untuk peribadatan agama Buddha," pungkasnya.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Baca Juga:Menparekraf Sebut Pembatasan Kunjungan di Candi Borobudur Jadi Keharusan, Begini Alasannya