Selain itu, curah hujan yang tinggi turut mendorong peningkatan hama dan penyakit tanaman sehingga memengaruhi tingkat produksi pada bawang merah.
"Tren kenaikan harga juga merupakan imbas dari penurunan luas tanam pada bulan Maret 2022. Di samping curah hujan yang tinggi, peningkatan harga pupuk dan obat-obatan juga turut mendorong peningkatan biaya produksi," kata Rony.
Menurut dia, kenaikan harga cabai dan bawang merah akibat minimnya pasokan dua komoditas itu turut mendorong terjadinya inflasi di Purwokerto pada bulan Juni 2022 yang mencapai 0,59 persen.
Dalam hal ini, komoditas cabai merah menyumbangkan inflasi sebesar 0,20 persen, cabai rawit sebesar 0,15 persen, dan bawang merah sebesar 0,09 persen.
Baca Juga:Warga Kepri Diminta Waspada Risiko Inflasi Akibat Naiknya Daging Sapi
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan bahwa KPw BI Purwokerto bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas telah melakukan beberapa upaya pengendalian inflasi secara sinergis, di antaranya melalui pelaksanaan rapat koordinasi TPID untuk memastikan ketersediaan pasokan.
"Kami juga melakukan monitoring harga secara rutin serta koordinasi penguatan kerja sama antar-daerah (KAD)," kata Rony. [ANTARA]