SuaraJawaTengah.id - Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam mendukung perekonomian nasional. Hal itu akan meningkatkan lapangan pekerjaan yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pihaknya selalu memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM untuk tetap berjuang di saat pandemi seperti ini.
"Pandemi memang membuat ekonomi tidak baik, tak hanya UMKM, semua, pemerintah juga. Hingga akhirnya kita juga memberikan bantuan-bantuan kepada umkm untuk membangkitkan UMKM. Tapi terus terang saja, pemerintah juga terbatas, Kami pun menggandeng marketplace," ujar Wakil Wali Kota saat menjadi pembicara di acara seminar bisnis untuk nasabah Bank BTPN di Semarang Rabu (27/7/2022).
Namun demikian, wanita yang sering dipanggil Mbak Ita itu menyebut, Pemerintah Kota Semarang selalu mendampingi para UMKM. Terutama untuk mengurus legalitasnya.
Baca Juga:Kemendag Kebut Digitalisasi 1000 Pasar Rakyat
"Tapi kembali lagi, jualan itu memerlukan syarat. Seperti HAKI, dan label halal. Kami itu sampai menyediakan layanan pendampingan itu. Tapi antusiasnya kurang begitu besar," ucapnya.
Ia berharap, UMKM di Semarang tak hanya berfikir Go Digital. Melainkan juga bisa bersaing di Internasional.
"Soal ekspor, tidak perlu muluk-muluk. Apa yang ada di sekitar kita, semua punya peluang. Seperti kopi, rempah-rempah. Daun ketepeng disini dibuang-buang. Di Amerika dibutuhkan untuk penjernih air. Tetap semangat pelaku UMKM untuk go digital, jangan go nasional saja, tapi Internasional," ujarnya.
Sementara itu, Communications & Daya Head Bank BTPN Andrie Darusman menjelaskan, sesuai dengan visi dalam menjalankan bisnisnya, Bank BTPN terus berupaya untuk membawa perubahan berarti bagi setiap orang, salah satunya pelaku UMKM yang menjadi pilar perekonomian masyarakat di tingkat mikro, kecil dan menengah.
"Komitmen ini kami wujudkan melalui program Daya untuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitas nasabah serta masyarakat pada umumnya secara berkelanjutan dengan memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti," jelas Andrie saat berbicara di acara seminar bisnis untuk nasabah Bank BTPN.
Baca Juga:Creative Hub Bantu UMKM Lokal Bersaing dengan Brand Ternama, Apa Kelebihannya?
Ia menyebut akan terus ikut serta membantu para pelaku UMKM untuk bisa berkembang ke dunia digital.
"Dalam program pemberdayaan di Semarang, kami berkolaborasi bersama Pemerintah Kota Semarang dan komunitas Tangan Di Atas dengan menyelenggarakan workshop digital marketing untuk para penggiat UMKM di Jawa Tengah, khususnya di Semarang. Pelatihan ini sekaligus membantu pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi digital untuk menjalankan bisnis, termasuk memasarkan produknya untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini bisa menjadi solusi untuk mengembangkan bisnis dan kapasitas usahanya," ungkap Andrie.
Ia menyebut Visi Bank BTPN juga selaras dengan visi pemerintah dalam memperkuat sektor UMKM.
Dalam pernyataan pers yang disampaikan pada 20 Mei 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kontribusi UMKM mencapai kisaran 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap 97% dari total tenaga kerja.
Di setiap periode krisis, UMKM bahkan menjadi penyangga, bersifat resilien, dan bisa pulih dengan baik. Bank BTPN memiliki komitmen besar untuk mewujudkan pengelolaan keuangan berkelanjutan dan peningkatan kapasitas masyarakat, mulai dari korporasi hingga masyarakat mikro.
Sebagai wujud komitmen tersebut, program Daya dirancang untuk memberikan pelatihan dan edukasi kepada pelaku UMKM melalui kurikulum tertentu di seluruh Indonesia, termasuk di Semarang, berdasarkan pada empat pilar, yaitu Pengembangan Kapasitas Diri, Literasi Keuangan, Peningkatan Kapasitas Usaha, dan Kehidupan yang Berkelanjutan.
Program Daya juga dapat diakses melalui platform digital, yaitu www.Daya.id. dan telah mendapatkan berbagai apresiasi dan penghargaan, salah satunya penghargaan dalam bidang inovasi keberlanjutan pada ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia. Per Juni 2022, program Daya telah diikuti oleh 1,3 juta partisipan dengan 2.844 aktivitas yang berhasil diselenggarakan.
"Dengan melihat banyaknya manfaat yang benar-benar dirasakan oleh nasabah kami dan masyarakat Indonesia secara luas, hal ini menjadi pemantik semangat bagi kami di Bank BTPN untuk benar-benar menggunakan kapasitas yang kami miliki di sektor perbankan dalam mewujudkan berbagai program pemberdayaan, semata-mata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," tutup Andrie.