Meskipun Gelombang Tinggi, Sebagian Nelayan di Cilacap Nekat Melaut

HNSI menyebut sebagian nelayan Kabupaten Cilacap mulai melaut menangkap ikan meskipun gelombang tinggi masih sering terjadi di laut selatan Jawa Tengah

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 02 Agustus 2022 | 13:39 WIB
Meskipun Gelombang Tinggi, Sebagian Nelayan di Cilacap Nekat Melaut
Ilustrasi nelayan tradisional. HNSI menyebut sebagian nelayan Kabupaten Cilacap mulai melaut menangkap ikan meskipun gelombang tinggi masih sering terjadi di laut selatan Jawa Tengah. (pixabay)

SuaraJawaTengah.id - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono, menyebut sebagian nelayan Kabupaten Cilacap mulai melaut menangkap ikan meskipun gelombang tinggi masih sering terjadi di laut selatan Jawa Tengah

"Terutama nelayan-nelayan kecil yang perahunya berukuran 1-2 GT (gross tonage) meskipun berangkat pagi dan pulang menjelang siang dengan hasil tangkapan berupa udang rebon, udang jerbung, dan udang krosok berkisar 10-20 kilogram," kata Sarjono dikutip dari ANTARA  di Cilacap, Selasa (2/8/2022).

Ia mengakui saat sekarang sudah memasuki musim angin timur yang sebenarnya merupakan masa panen bagi nelayan Cilacap.

Akan tetapi hingga saat sekarang, kata dia, belum banyak ikan yang bermunculan di laut selatan Jawa Tengah karena selain gelombang tinggi, arus laut cukup kencang.

Baca Juga:Empat Nelayan Terkatung-katung Tiga Hari di Perairan Bangka, Diselamatkan TNI AL

Oleh karena itu sebagian nelayan terutama yang kapalnya berukuran 5-20 GT belum berangkat melaut untuk mencari ikan.

"Kapal-kapal berukuran 5-20 GT biasanya digunakan nelayan untuk mencari ikan layur. Namun, sampai sekarang ikan layur belum muncul kembali, sehingga nelayan penangkap layur belum melaut," katanya.

Sarjono mengakui jika ikan layur sempat muncul di laut selatan Jawa Tengah meskipun belum banyak, namun kembali menghilang akibat arus yang cukup kencang.

Sementara untuk kapal-kapal berukuran di atas 20 GT, kata dia, sebagian besar sudah mulai melaut serta mendapatkan tangkapan berupa ikan tuna, cakalang, cumi-cumi, dan beberapa jenis ikan lainnya meskipun belum banyak.

Ia mengharapkan kondisi cuaca pada puncak musim angin timuran tahun ini segera kondusif, sehingga nelayan Cilacap bisa mendapatkan hasil tangkapan secara maksimal.

Baca Juga:Hilang 6 Hari di Perairan Teluk Bengkunat, 2 Nelayan Ini Ditemukan Selamat

"Dalam beberapa waktu terakhir cuac kadang kondusif selama tiga hari, selanjutnya kembali tidak bersahabat," katanya.

Disinggung mengenai keikutsertaan nelayan di Kabupaten Cilacap dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, Sarjono mengatakan hingga saat sekarang sudah lebih dari 5.000 nelayan yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Ada ribuan, mungkin sekarang sudah lebih dari 5.000 nelayan. Kami berharap dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan agar nelayan terlindungi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak