Bahkan kisah hidupnya jadi ilham dan diangkat oleh Garin Nugroho dalam film Kucumbu Tubuh Indahku yang secara gemilang berhasil meraih delapan piala Citra di Festival Film Indonesia tahun 2019.
Tayangnya film Kucumbu Tumbuh Indahku membuat Lengger menjadi akrab di telinga masyarakat Indonesia. Lengger ialah istilah yang dipakai untuk menyebutkan sebuah seni pertunjukan rakyat.
Arti dari Lengger itu sendiri bervariasi tergantung masyarakat setempat yang merupakan pendukung dari kesenian tersebut, tetapi tetap berangkat dari pola yang sama, yaitu Jarwo Dhosok (gabungan kata yang mempunyai arti)
Pendapat yang populer di masyarakat mengartikan bahwa Lengger berasal dari dua kata yakni “Leng” yang berarti lubang sebagai simbol feminimitas dan kata “ngger” yang merujuk pada jengger ayam jantan (jago) sebagai lambang maskulinitas.
Baca Juga:Berpulangnya Cak Sapari, Seniman Ludruk Legendaris Asal Jawa Timur
Di Wonosobo, Lengger dikenal dengan nama Tari Topeng. Hal tersebut karena perpaduan antara kesenian Lengger dan Tari Topeng.
Munculnya Tari Topeng Lengger di Wonosobo tak lepas dari hilangnya Lengger Lanang, sehingga diteruskan dengan lahirnya kreasi Lengger Putri yang digagas oleh Sukarsih serta seniman lainnya sebagai penari generasi awal dan diteruskan hingga Sri Winarti sebagai penari generasi kedua.
Di Banyumas, Lengger lebih dikenal dengan sebutan Lengger Lanang karena ditarikan oleh laki-laki yang berdandan seperti perempuan. Masrayakat Banyumas mempercayai kesenian Lengger mengandung nilai kesuburuan, sebagaimana juga diungkapkan oleh Rianto.
“Lengger merupakan figur ekspresi estetis kebudayaan Banyumas. Tradisi Lengger telah berlangsung selama ratusan tahun dan lahir dari rahim kaum tani Banyumas, Jawa Tengah yang konon mengkreasikan Lengger sebagai bagian ritus kesuburan (agriculture ceremonies),” jelas Rianto.
Pelaksanaan BBM di Wonosobo kali ini mencoba membawa pemateri dari Tari Topeng Lengger dan juga Lengger Lanang untuk memperkaya dan memperdalam pengetahuan dan kemampuan menari para peserta terhadap kesenian Lengger.
Baca Juga:Profil Cak Sapari, Seniman Ludruk Legendaris Meninggal di Usia 74 Tahun
Selama tujuh hari, para peserta akan digembleng dengan beragam materi seputar Lengger sehingga nantinya diharapkan bisa lahir maestro-maestro Lengger berikutnya.