Mediasi Berujung Kekerasan
Hari bergulir. Poster penolakan PLTP Dieng masih bertengger ditepi sepanjang jalan.
Tibalah saat agenda pertemuan antar Desa Karangtengah dengan PT Geo Dipa dan PJ Bupati serta pihak terkait.
Desas-desus yang beredar, masyarakat Desa Karangtengah sebagian sudah setuju. Hal itu memancing kepanikan sebagian warga kubu kontra.
Baca Juga:Pemerintah Berencana Bangun Pembangkit Geothermal dan Nuklir untuk Capai Target Net Zero Emission
Masyarakat Desa Bakal yang saat itu tak diundangpun akhirnya tergugah untuk turut hadir.
Masyarakat Bakal ingin menyampaikan suara pada kesempatan tersebut. Sebab, masyarakat Bakal juga turut merasakan dampak dari projek PLTP.
Sehingga, masyarakat Bakal merasa punya hak untuk menyampaikan pendapatnya.
Agenda mediasipun dimulai normal. Namun ketika masyarakat Bakal datang dengan membawa poster penolakan, kericuhan terjadi.
Berawal dari adu mulut lantaran tamu tak diundang hingga berujung kekerasan.
Baca Juga:PGE dan ORMAT Kolaborasi Kembangkan Teknologi Binary
"Gedebuk!"