Selain itu ia juga pernah terlibat menjadi kusir dalam festival Keraton Nusantara baik di Jogja maupun Solo. Pengabdiannya kepada masyarakat sebagai polisi tak membuat kecintaannya kepada kuda hilang.
Dalam waktu luangnya, ia masih menyempatkan mengurus 1 kuda milik pribadi yang dipelihara di kediamannya, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Bahkan kegiatan sambilannya mengasuh kuda didukung penuh oleh Kapolresta Cilacap.
Bapak dari dua anak ini mengaku tak sedikitpun merasa gugup meski membawa anak nomor 1 di Indonesia saat ini.
"Perasaan saya ya Alhamdulillah tidak gugup. Awal-awal dahulu ya namanya manusia sempat gugup. Tapi kesini sudah terbiasa dari pengalaman event yang lalu," ujarnya.
Baca Juga:Gibran Rakabuming Minta Maaf Soal Pernikahan Kaesang ke Warga Net, Ada Apa ?
Untuk kesiapan acara kirab pada akhir minggu ini, menurutnya sudah berlangsung sejak satu bulan lalu. Mulai dari kesiapan kuda, kebersihan kereta, pakaian kuda dan lain sebagainya.
"Jadi saat dipakai sudah siap semua. Saya besok rencananya mengenakan pakaian adat Jawa. Apapun yang diperintahkan panitia kami siap," tuturnya.
Sedangkan untuk jenis kuda yang digunakan pada saat kirab adalah KPI atau Kuda Pacu Indonesia. Kuda tersebut merupakan keturunan campuran antara Indonesia dengan luar.
"Itu kuda milik keluarga kami. Karena saya aslinya Prambanan tapi waktu kecil hidup di Solo," tambahnya.
Menurut Warsito dalam acara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina gudono akan disiapkan 12 kereta kuda untuk acara kirab tasyakuran. Dimana 1 kereta kuda untuk pengantin akan ditarik oleh enam ekor kuda dan yang sebelas kereta masing akan ditarik oleh dua ekor kuda.
Baca Juga:Gus Miftah Diundang Ke Pernikahan Kaesang Erina: Posisi Saya Masih di Eropa
"Kalau rute kirab rencananya sejauh 2 km. Start dari Loji Gandrung sampai Mangkunegaran pada tanggal 11 Desember. Saya berangkat rencana hari jumat pagi," tutup lulusan SPN Banyubiru Ambarawa tahun 1996 ini.