SuaraJawaTengah.id - Kekerasan yang ditunjukan para oknum suporter sepak bola beberapak hari terakhir meresahkan para pecinta sepak bola. Termasuk Bos dari PSIS Semarang.
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menyayangkan tindakan kekerasan dalam lingkup sepak bola belakangan ini.
Seperti yang diketahui bersama, dalam matchweek 20 dan matchweek 21 terdapat pelemparan bus terhadap bus yang ditumpangi pemain Arema FC usai bertandingan menghadapi PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo dan bus yang ditumpangi pemain Persis Solo usai menghadapi Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena.
Tidak itu saja, kantor Arema FC diserang oleh pendukungnya sendiri pada Minggu (29/1/2023) ini.
Baca Juga:Persib Bandung Tengah Kelelahan, PSIS Percaya Diri Bisa Lengserkan Skuat Luis Milla di Klasemen
"Saya selaku CEO PSIS menyayangkan apa yang terjadi belakangan ini. Sepak bola harusnya membawa kebahagiaan, persaudaraan, dan sikap saling respect. Segala kekerasan dalam bentuk apa pun baik sebelum, saat pertandingan, dan pasca-pertandingan tidak dapat dibenarkan," ujar Yoyok Sukawi dari keterangan tertulis pada Minggu (29/1/2023).
Yoyok Sukawi juga berharap kejadian kekerasan di lingkup dunia sepak bola segera berakhir supaya jalannya kompetisi BRI Liga 1 tidak terganggu.
"Kami dan tentu semua penikmat sepak bola Indonesia berharap kejadian kekerasan di lingkup sepak bola tidak terjadi kembali. Ayo datang ke stadion dengan tertib, mendukung dengan tertib, dan pulang dengan tertib. Hapus itu kekerasan supaya jalannya Liga 1 tidak terganggu. Dan saya juga mendorong supaya pemerintah, PSSI, klub serta suporter duduk bersama untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang bermartabat dan penuh kebahagiaan," tutup Yoyok Sukawi.