Cerita Warga Susukan Banjarnegara Gelar Tradisi Nyadran Sambut Ramadan

Ribuan warga Gumelem gelar tradisi Nyadran Gede untuk menyambut bulan Suci Ramadan.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 22 Maret 2023 | 15:34 WIB
Cerita Warga Susukan Banjarnegara Gelar Tradisi Nyadran Sambut Ramadan
Prosesi tukar tenong dan makan bersama di Petilasan Girilangan, Gumelem, Susukan, Banjarnegara. [Suara.com/Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Ramadan sudah di depan mata, warga Susukan Banjarnegara menyambut dengan suka cita. 

Ribuan warga Gumelem menggelar tradisi Nyadran Gede untuk menyambut bulan suci Ramadan. 

Rangkaian acara diawali dengan berkeliling kampung dengan memakai pakaian adat jawa. Ramai-ramai warga kompak mengumandangkan salawat.

Iring-iringan semakin meriah dengan gema musik rebana menuju petilasan Ki Ageng Girilangan. 

Baca Juga:5 Tips Menyiapkan Menu Sahur, Praktis dan Anti Ribet

Tak hanya itu, masing-masing warga membawa tenong berisi nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauk. 

Sampai di lokasi tujuan, semua warga saling bertukar tenong dan membukanya lalu makan bersama.

"Kalau sudah sampai di sini, semua saling tukar makanan, kemudian dimakan bersama–sama," kata Mainem salah satu warga Desa Gumelem Kulon saat ditemui di petilasan Ki Ageng Girilangan, Senin (20/3/2023).

Juru Kunci petilasan Ki Ageng Girilangan Khamirun mengatakan prosesi tukar tenong menggambarkan rasa syukur. 

Meski berbeda beda, namun isi tenong hampir seragam yaitu nasi, sayur, lauk pauk, olahan daging seperti opor atau gulai dan kerupuk.

Baca Juga:Sambut Ramadan 1444 Hijriah dengan 20 Ucapan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa yang Inspiratif

"Isinya ada nasi, sayur lauk-pauk juga ada kerupuk. Olahan daging seperti opor, hingga gulai," sebutnya.

Tak lupa sebelum makan bersama, warga melakukan doa dan melakukan bersih kubur. Warga berharap bisa menjalankan ibadah dengan khusuk selama bulan Ramadan.

"Warga juga berdoa agar bisa menjalankan semua ibadah di bulan suci Ramadan dengan khusuk," terangnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tradisi Nyadran Gede ini tidak hanya diikuti oleh warga Desa Gumelem Wetan dan Desa Gumelem Kulon.

Namun juga banyak datang warga dari luar daerah yang ingin ikut berdoa dan makan bersama di petilasan Ki Ageng Girilangan.

"Ini yang datang kesini banyak yang dari luar daerah. Jadi bukan hanya warga di sekitar sini saja," ujarnya.

Kepala Desa Gumelem Kulon Arif Machbub mengatakan, tradisi Nyadran Gede ini dilakukan rutin setiap tahun menjelang Bulan Ramadan, tepatnya pada hari Senin atau Kamis terakhir sebelum Bulan Ramadan.

"Ini kegiatan rutin sebelum bulan Ramadan. Maksudnya sebagai rasa syukur serta sebagai wujud suka cita menyambut datangnya Bulan Ramadan," tuturnya.

Kontributor : Citra Ningsih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini