SuaraJawaTengah.id - Salah satu penambang emas di Desa Pancurendang, Ajibarang, Banyumas ini bercerita pernah nyaris terjebak di dalam lubang galian.
Darkin (bukan nama asli) adalah salah satu penambang emas asal Desa Pancurendang. Ia mengaku pernah hampir terjebak di dalam galian seperti 8 penambang yang saat ini masih belum berhasil dievakuasi.
Laki-laki berusia 40 tahun ini bercerita jika dirinya saat itu sedang berada di dalam lubang galian sedalam 38 meter. Beruntungnya, ada kawan Darkin memberi tahu jika ada air resapan yang keluar dari celah tanah.
"Saya ada di posisi kedalaman 38 meter. Teman saya di kedalaman 35 meter ngasih tahu kalau ada air," jelasnya, Selasa (1/8/2023).
Baca Juga:Delapan Penambang Emas di Banyumas Masih Terjebak, Regu BSG Diterjunkan
Kepanikan pun menyelimuti hatinya. Beruntung, air resapan yang keluar tak terlalu kencang.
"Sepertinya ada batu yang menghalangi, jadi air tidak terlalu kencang,"ujarnya.
Meski lubang air sebesar jari, Darkin dan temannya buru-buru naik ke permukaan untuk menyelamatkan diri.
"Kurang lebih 5 menit bisa keluar dari sumur,"kata dia.
Menurut Darkin, kondisi 8 penambang yang saat ini masih belum berhasil dievakuasi sudah sangat parah. Sebab, kemungkinan sangat kecil untuk bisa bertahan jika sudah terjebak air.
Baca Juga:Sudah Tiga Hari Evakuasi, Nasib 8 Penambang yang Terjebak Belum Berhasil Diselamatkan
"Kondisi sudah sangat parah karena kemungkinan sudah terendam air. Jadi sulit untuk bernafas," sebutnya.
Meski masih dalam satu lokasi, kata Darkin, antar penambang tak saling kenal. Termasuk dengan 8 penambang naas juga tak kenal.
"Tidak kenal (8 penambang terjebak). Banyak yang tidak saling kenal," pungkasnya.
Sebelumnya, kabar terjebaknya 8 penambang di sumur membuat geger warga. Hingga hari terakhir pencarian, tim SAR masih belum bisa mengevakuasi lantaran air yang masih memenuhi lubang.
Pihak keluarga pun sudah didatangkan ke lokasi tambang. Mereka tampak sangat berduka dan hanya bisa berkirim doa. Meski begitu, pihak keluarga yang diwakilkan oleh Kepala Desa menyatakan sudah ikhlas apapun hasilnya.
Kontributor : Citra Ningsih