Cerita Berdirinya Pasar Johar Semarang: Berawal dari Antrean Pembesuk Penjara

Pasar Johar merupakan salah satu pasar tradisional yang memiliki sejarah panjang terhadap perkembangan Kota Semarang dari zaman kolonial Belanda

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 29 November 2023 | 16:16 WIB
Cerita Berdirinya Pasar Johar Semarang: Berawal dari Antrean Pembesuk Penjara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pasar Johar di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/1/2022). [Foto: BPMI Sekretariat Presiden]

SuaraJawaTengah.id - Pasar Johar merupakan salah satu pasar tradisional yang memiliki sejarah panjang terhadap perkembangan Kota Semarang dari zaman kolonial Belanda.

Pasar tradisional yang pernah terkenal sampai dunia Internasional ini diperkirakan sudah berdiri pada pertengahan abad ke-19. Dalam perjalanannya, Pasar Johar pernah kebakaran sebanyak 3 kali.

Kebakaran terakhir yang terjadi di Pasar Johan tahun 2015 silam. Kemudian pada tahun 2017 Pasar Johar dibangun kembali dengan desain yang lebih modern. Awal tahun 2022 Pasar Johar kembali beroperasi gedung baru yang selesai dibangun diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Jika menengok sedikit ke belakang, awal mula Pasar Johar berdiri ternyata berawal dari antrean pengunjung penjara. Dulu lokasi Pasar Johar tidak ada pasar. Yang ada hanya gedung penjara yang letaknya tidak jauh dari Alun-alun Semarang sebelah timur.

Baca Juga:Peringatan Hari Guru, Wali Kota Semarang Beri Pesan Menyentuh, Singgung Soal Kasus Perundungan

Berdasarkan keterangan tertulis dari buku 'Meretas Semarang Tempo Doeloe', gedung penjara zaman dulu selalu ramai didatangi para pembesuk. Karena jumlahnya cukup banyak, pembesuk yang ingin menjenguk anggota keluarganya harus mengantri dan digilir secara bergantian.

Nah, sembari menunggu antrean tak sedikit dari mereka yang menunggu di bawah Pohon Johar yang ketika banyak tumbuh di sekitar lokasi tersebut. Pohon yang memiliki daun lembat itu bikin pembesuk nyaman karena suasana disana teduh dan mampu melindungi dari sengatan matahari.

Rupanya ramainya pembesuk yang menunggu tersebut lalu dimanfaatkan sejumlah orang untuk berdagang menjajakan makanan. Ternyata dagangan mereka ramai di pembeli para pembesuk yang sedang menunggu antrean.

Seiring berjalannya waktu jumlah pedagang pun semakin banyak. Dari yang semula hanya menjajakan makanan, barang yang dijajakan semakin bervariasi seperti pakaian, perabot rumah tangga, dan lain-lainnya.

Pada akhirnya tempat itu menjadi sebuah pasar tradisional. Karena lokasinya dekat dengan Pohon Johar. Orang-orang pun menyebutnya Pasar Johar.

Baca Juga:Cerita Rumah Gedong Eks Pejabat VOC di Kota Semarang: Cikal Bakal Lahirnya Kampung Kelengan

Sekitar tahun 1865 jumlah pedagang semakin membludak. Pemerintah Kota Semarang lalu membangun los-los dengan biaya sekitar 1.800 Gulden untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah melalui proses pengkajian, diadakanlah perluasan Pasar Johar dengan menebang Pohon Johar untuk membangun los baru. Sekitar tahun 1931, gedung penjara tua yang berada didekat Pasar Johar dibongkar setelah 150 tahun berdiri.

Lalu pada tahun 1933, bangunan Pasar Johar mendapat usulan dari seorang arsitektur Belanda yang ingin merancang bentuk bangunan menyerupai Pasar Jatingaleh. Tetapi denga ukuran yang jauh lebih besar.

Namun rancangan tersebut diubah tiga tahun berikutnya karena alasan efisiensi. Setelah selesai, kabarnya Pasar Johar pada zaman itu salah satu pasar tradisional terbesar dan tercantik di kawasan Asia Tenggara.

Itulah gambaran sekilas tentang sejarah dan perjalanan Pasar Johar dalam mewarnai perkembangan Kota Semarang.

Kontributor : Ikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini